HEADLINE
Trending

Bulog Baru Serap 44.253 Ton Gabah Petani

RadarKarawang.id – Panen raya di wilayah Karawang, Bekasi, dan sekitarnya tengah mencapai puncaknya. Namun, hingga 22 April 2025, Bulog cabang Karawang baru serap 44.253 ton gabah petani, atau sekitar 58,1% dari target serapan tahun ini yang ditetapkan sebesar 75.361 ton.


Wakil Kepala Kantor Cabang Bulog Karawang, Rina Mardiah mengatakan, penyerapan gabah dilakukan sejak Februari hingga April,

dengan kemungkinan berlanjut hingga Mei sesuai kondisi lapangan. “Panen raya itu berdasarkan jadwal dari pemerintah, Februari sampai April, tapi kenyataannya bisa beragam,” jelas Rina, Rabu (23/4).


Dalam proses penyerapan, Bulog bekerja sama dengan Babinsa TNI, dinas pertanian, serta penyuluh lapangan (PPL).

Baca juga: Bupati Butuh Rp 200 Miliar untuk Olah Japulang

Adapun Informasi terkait panen, bagi petani yang diserap gabahnya oleh bulog dapat menyampaikan melalui Babinsa atau PPL, yang kemudian diteruskan ke call center Bulog sebagai pusat koordinasi.

“Kita ingin komunikasi satu pintu agar jalur dan persepsi seragam,” tegas Rina.


Babinsa juga berperan penting dalam pengawasan distribusi untuk menghindari praktik percaloan.

“Babinsa jumlahnya lebih banyak, jangkauannya lebih luas, dan dekat dengan petani. Ini bagian dari kerja sama kami dengan stakeholder di lapangan,” tambahnya.


Bulog menyerap gabah dengan harga sesuai ketentuan pemerintah, yakni Rp6.500 per kilogram. Harga tersebut berlaku untuk any quality, atau segala kualitas gabah.

Kendati demikian, gabah yang rusak, tercampur lumpur, atau mengandung kecambah tidak akan diserap.

“Kita tidak bisa serap gabah yang sudah rusak atau bercampur. Tapi prinsipnya, harga Rp6.500 itu untuk menjamin petani tidak dirugikan saat panen,” kata Rina.


Ia menambahkan bahwa petani tetap bebas menjual ke pihak lain jika mendapat harga lebih tinggi, dan Bulog justru mendukung jika petani bisa mendapat keuntungan lebih.

Tonton juga: Hyme Kopassus Ternyata Diciptakan Titiek Puspa

Dalam dua minggu terakhir, penyerapan meningkat drastis. “Saat ini kita bisa menyerap 1.000 sampai 2.000 ton per hari. Sebelumnya hanya 300 sampai 500 ton per hari,” ujar Rina.


Karawang menjadi penyumbang terbesar karena luasan sawah yang lebih dominan dibandingkan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi.

“Seluruh gabah yang diserap akan diolah menjadi beras dan disimpan sebagai cadangan beras pemerintah,” ungkapnya.


Dengan pencapaian saat ini dan koordinasi lintas instansi yang solid, Bulog optimis dapat mencapai target serapan tahun ini.

“Upaya ini menjadi bagian penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional serta memastikan kesejahteraan petani di masa panen raya,” pungkasnya. (uty)

Related Articles

Back to top button