Cikampek

Cikampek Selatan tak Punya Objek Wisata

Heru Sopandi

KOTABARU, RAKA – Berbeda dengan desa lainnya, Desa Cikampek Selatan, Kecamatan Cikampek tidak memiliki tempat yang bisa dijadikan objek wisata, meskipun wilayahnya berada di perkotaan.

Ketua Paguyuban Masyarakat Cariu Bandung (PGMCB) Desa Wancimekar Agus Supriyadi mengatakan, desa di Karawang jangan hanya bisa menjadi pengemis melainkan harus mampu berinovasi. Covid-19 memang menjadi salah satu penghalang proses pembangunan perekonomian ditingkat pedesaan. Karena, anggaran yang disediakan untuk proses pembangunan dialihfungsikan untuk penganan Covid-19. “Dana desa saat ini banyak digunakan untuk bantuan masyarakat, akibat dampak virus corona,” ujar Agus, kepada Radar Karawang, Rabu (5/8).

Akan tetapi, masih dikatakannya, pemerintah desa sudah melakukan inovasi dengan memaksimalkan BUMDES, maka proses pembangunan di tingkat desa tidak akan terhambat. “Selama ini pembangunan ditingkat desa hanya mengandalkan dari pemberian dari pemerintah pusat, provinsi ataupun daerah. Jarang desa mempunyai anggaran sendiri untuk melakukan pembangunan,” tuturnya.

Menurutnya, padahal banyak hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah desa untuk memaksimalkan pendapatan desa. Baik itu dari Bumdes, pariwisata dan lainnya. “Andai setiap desa punya tempat wisata atau tempat yang bisa menambah penghasilan desa. Maka Covid-19 tidak menjadi hambatan dalam pembangunan desa,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Cikampek selatan Heru Sopandi mengatakan, bahwa di desanya tidak memungkinkan untuk membangun tempat wisata. Karena di wilayahnya tidak ada spot yang bisa di jadikan wisata. Akan tetapi pihak desa sudah membangun gedung olahraga yang dikemas sebagai gedung serba guna yang nantinya bisa dijadikan penghasilan tambahan untuk desa. “Kami punya gedung bulutangkis, dimana gedung ini nantinya bisa dinikmati sampai 7 turunan,” katanya.

Andaikan saja, masih dikatkan Heru, jika wilayahnya punya spot seperti di Desa Kamojing mungkin dirinya sudah menyulapnya menjadi tempat wisata yang mengalahkan tempat wisata yang ada di Purwakarta. “Kebon kembang dan Situ Kamojing seharunya bisa menjadi tempat wisata yang luar biasa,” ungkapnya.

Ia mengaku, saat ini memang ada beberapa desa yang sudah mempunyai penghasilan sendiri, walaupun tidak terlalu besar. Akan tetapi bisa bermanfaat untuk masyarakat dengan mambantu roda perekonomian dengan memanfaatkan sumber dana pusat, provinsi maupun daerah. “Ada aja desa yang bisa memanfaatkan sumber APBDes dengan maksimal,” pungkasnya. (acu)

Related Articles

Back to top button