Pewarna Sintetis Rusak Ginjal
JAJANAN SEKOLAH: Sejumlah anak sedang membeli jajanan di depan sekolahnya. Jika tidak hati-hati, banyak makanan yang mengandung pewarna dan pemanis buatan.
CIKAMPEK, RAKA – Siapa yang tidak tergugah saat melihat makanan yang memiliki warna menarik. Namun siapa sangka dari kemenarikannya itu memberikan dampak tidak baik untuk kesehatan.
Programer Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas Cikampek Sintia Ampera Dewi mengatakan, zat pewarna makanan biasanya digunakan untuk mempercantik makanan, tentu pewarna makanan tidak dilarang jika dibuat dengan berbahan dasar dari sayuran atau buah-buahan seperti buah naga, wortel, tomat, mangga dan banyak jenis buah-buahan lainnya. “Karena warna pada buah-buahan dan sayuran memang alami, malah itu baik untuk tubuh kita,” ucapnya kepada Radar Karawang, Kamis (19/3)
Ia menambahkan, tidak sedikit dari para pelaku usaha makanan khususnya makanan kemasan yang menggunakan pewarna makanan yang mengandung zat adiktif yang berbahaya, tentu hal itu dapat memberikan dampak yang serius pada organ tubuh. “Contohnya zat pewarna sintesis, jika terus kita konsumsi maka akan terjadi penumpukan dan merusak organ tubuh seperti hati dan ginjal,” tambahnya.
Masih dikatakannya, pewarna makanan tersebut biasanya digunakan di tempat-tempat jajanan sekolah dasar. Pihak sekolah dan keluarga harus tetap waspada untuk menjaga anaknya dari makanan tersebut. “Bagaimana dengan nasib generasi anak bangsa kalau sejak kecil tubuhnya sudah terkontaminasi, entah ketidaktahuan atau memang kesengajaan, maka dari itu saya juga selaku petugas kesehatan terus memantau jajanan anak sekolah, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya gangguan kesehatan untuk anak,” pungkasnya. (mal)