Purwakarta

Dorong Pengembangan Pelaku UMKM

Anne Ratna Mustika

PURWAKARTA, RAKA – Para pelaku UMKM didorong oleh Pemda Purwakarta untuk terus berinovasi. Hal ini dilakukan guna penguatan ekonomi kerakyatan di masa pandemi.
“Hari ini kita buka pelatihan membuat dodol di desa Cibogohilir dengan tujuan agar para pelaku UMKM ini bisa inovatif baik dari kualitas rasa maupun kemasan prodak,” ujar Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.

Anne menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian 17 paket pelatihan yang ada di Dinas Perindustrian dan perdagangan setempat. Tujuannya tidak lain dalam rangka upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional. “Sasarannya yaitu UMKM dan UKM tingkat desa dengan potensi masing-masing. Kalau disini olahan dodol kita bantu dengan memberikan bantuan alat khusus untuk mengolah dodol,” jelas Anne.

Lebih jauh, bupati yang akrab disapa Ambu itu mengatakan adanya gebrakan ini diharapkan dapat membantu para pelaku UKM di tingkat desa lebih kreatif sehingga kedepan mampu bersaing dengan produk- produk yang ada di pasaran. “Ya mereka harus mau melakukan perubahan baik dari kualitas rasa maupun dari pengemasan intinya harus keluar dari zona nyaman ini,” katanya.

Anne menyadari, jika perekonomian masyarakat di wilayahnya mengalami kelesuan selama Covid-19 masih mewabah. Terlebih, mereka yang bergelut di sektor UMKM. Karenanya, saat ini pihaknya telah merancang strategi sebagai bagian dari upaya pemulihan kondisi ekonomi masyarakatnya. “Fokus kami kedepan, itu lebih pada upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19 ini. Khususnya mereka yang selama ini bergelut di sektor UMKM yang selama ini menjadi urat nadi perekonomian masyarakat,” ujar Anne.

Ambu Anne menuturkan, sejauh ini pihaknya terus memberi support supaya mereka bisa kembali bangkit. Termasuk, memberikan stimulus modal usaha bagi mereka. Tak hanya itu, pihaknya pun telah memberikan izin ke tempat-tempat pariwisata. Karena, dengan dibukanya lokasi wisata, diharapkan bisa membantu untuk pemulihan disektor ekonomi, terutama yang ada di sektor pariwisata. “Sektor pariwisata itu akan berdampak pada yang lainnya, termasuk untuk UMKM,” kata dia.

Ia juga mengungkapkan, sejauh ini geliat UMKM di wilayahnya telah menunjukan trend yang sangat positif. Menurutnya, ini harus terus kita dorong, karena secara tidak langsung bisa turut membantu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

Anne menjelaskan, merujuk data dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan setempat, saat ini lebih kurang sudah ada 8.000 pelaku UMKM di wilayahnya. Para pelaku usaha ini, tersebar di hampir seluruh desa di 17 kecamatan yang ada. Mayoritas, UMKM ini begerak di sektor makanan dan minuman atau biasa disebut kuliner. (gan)

Related Articles

Back to top button