Karawang

Dosen Unsika Buat Alat Kupas Kelapa

LATTUPA: Masyarakat dikenalkan pada Lattupa yang dibuat oleh dosen Fakultas Teknik Unsika.

KARAWANG, RAKA– Dosen teknik Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) melakukan terobosan membuat alat bantu kupas kepala (Lattupa). Menggunakan alat ini, mengupas kelapa jadi lebih mudah.

Lattupa sudah dikenalkan dan dilakukan uji coba pada masyarakat dan buruh pengupas kelapa di Desa Mundakjaya dan Cikedung Lor Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, saat mengadakan pengabdian kepada masyarakat dalam pelaksanaan program produk teknologi yang di desiminasikan ke masyarakat tahun 2019.

Mengupas kelapa secara tradisional memerlukan keberanian, keahlian dan tidak sembarang orang mampu mengupas buah kelapa secara aman dan cepat. Para pengupas buah kelapa secara tradisional biasannya hanya dibekali peralatan seadanya yakni golok, pedang dan linggis. Cara tradisional untuk mengupas buah kelapa juga hanya tangan dengan mengupas buah kelapa menggunakan golok. “Alat bantu kupas kelapa yang disebut Lattupa ini, untuk membantu mengurangi risiko kecelakaan kerja para buruh pengupas kelapa. Tim membuat alat bantu kupas kelapayang disebut Lattupa untuk membantu para pengupas buah kelapa, pedagang kelapa dan masyarakat di Desa Mundakjaya dan Cikedung Lor Kecamatan Cikedung, Indramayu, Jawa Barat melalui program produk teknologi yang di desiminasikan ke masyarakat 2019,” Rahmat Hidayat, dosen Fakultas Teknik Unsika kepada Radar Karawang.

Melalui program ini, lanjutnya, masyarakat diberikan pemahaman, pelatihan, penggunaan, perawatan, dengan pendampingan serta evaluasi produk Lattupa yang sudah di buat. Lattupa dapat difungsikan hanya dengan menginjak lengan ayun Lattupa ke buah kelapa, dan menggerakan unit penyibak sabut kelapa. “Seusai praktik mengupas buah kelapa menggunakan Lattupa, pengupas pun merasa aman, nyaman dan tidak terlalu merasakan lelahnya otot-otot tangan, dan punggung yang biasanya dirasakan dengan mengupas cara tradisional menggunakan golok tangan secara manual,” ucapnya.

Dengan Lattupa, tambah Rahmat, mengupas kelapa bisa dilakukan dengan cepat, sehingga target produksi bisa tercapai. “Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan pendanaan program produk teknologi yang di desiminasikan ke masyarakat tahun 2019 kepada Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi,” pungkasnya. (asy)

Related Articles

Back to top button