
KARAWANG, RAKA- Maraknya keracunan, pemerintah diminta evaluasi penuh pelaksanaan makan ergizi gratis (MBG). Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) dorong pengawasan ketat.
Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Presidium MD KAHMI Karawang, Roby Satria, yang menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan elemen profesional dalam memastikan kualitas dan keamanan program MBG.
“Keluarga besar MD KAHMI Karawang siap mengawal pelaksanaan kelayakan MBG untuk anak-anak Karawang. Namun, menunya harus disesuaikan dengan anggaran, serta dikemas secara kreatif dan variatif, agar diminati oleh anak-anak,” katanya, Kamis (25/9).
Roby juga menyoroti kekhawatiran orang tua terkait kejadian luar biasa (KLB) keracunan MBG yang terjadi di beberapa daerah. Menurutnya, hal ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak.
“Kami berharap ada pengawasan ketat dan evaluasi menyeluruh dari pemerintah daerah, khususnya dari dinas terkait yang berperan dalam proses perizinan dan pengawasan, sebelum ada keputusan resmi dari pemerintah pusat,” jelasnya.
Ia menambahkan, bahwa pelibatan elemen masyarakat dan para profesional sangat penting dalam merumuskan langkah ke depan, baik dalam hal penyajian, distribusi, maupun aspek edukasi dan kesehatan.
“MBG ini adalah cita-cita besar Presiden untuk masa depan anak-anak Indonesia. Kami harap program ini menjadi solusi menciptakan generasi yang sehat dan cerdas, menyongsong Indonesia Emas 2045,”paparnya.
Untuk itu, sambungnya, MD KAHMI mendorong agar dibuka ruang-ruang diskusi yang melibatkan berbagai pihak demi menghadirkan ide-ide kreatif dalam pelaksanaan MBG. “Selain menjamin kualitas, langkah ini juga dinilai bisa menggerakkan ekonomi kerakyatan dengan melibatkan pelaku usaha lokal dan masyarakat sekitar,”tutupnya. (zal)