Karawang

Retribusi Naik, Pedagang Pasar Johar Kecewa

PUSAT EKONOMI: Pasar Johar salah satu pusat perbelanjaan tradisional di tengah kota Karawang. Hanya saja, di saat pandemi Covid-19 saat ini pengunjung mengalami penurunan sehingga omset pedagang berkurang.

KARAWANG, RAKA – Pedagang Pasar Johar keluhkan kenaikan tarif retribusi pasar. Kondisi wabah virus corona yang belum mereda, membuat jumlah pengunjung berkurang, hal ini yang memberatkan pedagang.
Jefri, salah satu pedagang di Pasar Johar Karawang mengatakan, di tengah pandemi covid 19 pasar lebih sepi dari biasanya. Untuk itu, ia dan para pedagang lain meminta agar pengelola tidak menaikan retribusi. Belum lama ini ia bersama sejumlah pedagang lainnya, telah melakukan rapat dengar pendapat bersama pengelola yang difasilitasi oleh DPRD Kabupaten Karawang. Dalam rapat tersebut diminta agar dilakukan penangguhan kenaikan retribusi. “Tapi yang terjadi hari ini malah dinaikkan. Ini jelas sangat memberatkan bagi pedagang,” ujarnya, Selasa (19/1).

Yang lebih memberatkan, kata Jefri, penagihan retribusi ini tidak dilakukan perhari, tetapi ditagih setiap satu bulan dan harus dilunasi dalam 10 kali pembayaran. “Dulu retribusi Rp14ribu per hari. Sejak November 2020 jadi Rp16 ribu per hari dan dibayarkan per bulan dengan 10 kali pembayaran. Bahkan saat kita tutup pun harus tetap bayar retribusi,” tuturnya.

Selain terhadap pengelola, Jefri juga kecewa kepada Asosiasi Pedagang Pasar Johar (APPJ) yang dinilaitidak berpihak kepada pedagang. “Kami kecewa dengan APPJ, karena seharusnya APPJ sebagai lembaga pedagang mendukung apa yang menjadi harapan pedagang yang mengalami kesulitan di tengah pandemik COVID-19 ini,” pungkasnya.
Sementara itu, sampai berita ini ditulis belum ada statmen dari pengelola pasar. (nce)

Related Articles

Back to top button