Gedung SDN Kutanegara II Rapuh
CIAMPEL, RAKA – Kondisi memprihatinkan masih terlihat dalam dunia pendidikan di Kabupaten Karawang. Seperti yang terlihat di SDN Kutanagara II, Dusun Cidampa II, Desa Kutanagara, Kecamatan Ciampel.
Tiga ruang kelas yang ada di sekolah tersebut terlihat sudah lapuk, bahkan dindingnya hanya dipenutup asbes untuk bisa menjalankan rutinitas kegiatan belajar mengajar. Sementara langit-langit bangunan dari bilik bambu pun kondisinya sudah rapuh dan bolong-bolong. Hal itu terjadi lantaran tidak pernah mendapat perbaikan dari pemerintah. “Sebenarnya SDN Kutanagara II merupakan kelas jauh, keberadaan bangunan ini karena banyak murid yang terlalu jauh ke sekolah induk. Siswa harus berjalan sepanjang 5 kilometer,” kata Guru kelas 1 SDN Kutanagara II, Dayu, Selasa (23/10).
Ia menjelaskan, kondisi sekolah rusak sudah sejak lama. Bangunan ini berdiri atas swadaya masyarakat terbuat dari bambu dengan penutup dinding dari bilik kayu. Jumlah siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 sebanyak 80 siswa, sistem belajarannya bergantian karena jumlah guru pengajar hanya tiga orang itu pun semuanya honorer. “Siswa seluruhnya ada 80, dari kelas 1 sampai kelas 6 dan ruang kelas hanya ada tiga, proses belajar mengajar bergantian,” ujarnya.
Guru lainnya, Deswen mengatakan, tiga ruang kelas tidak layak ini juga kondisinya hampir ambles. “Harusnya ada perbaikan, ya tapi beginilah kondisinya,” katanya.
Deswen mengaku khawatir dengan kondisi anak didiknya yang melakujan kegiatan belajar di ruang kelas yang atapnya rusak. Namun tidak ada pilihan lain kecuali menjalankan rutinitas dengan penuh hati-hati. “Khawatir dengan keselamatan para anak didik. Ya mereka terpaksa bersekolah di ruang kelas yang kondisinya memprihatinkan,” ujarnya.
Berbagai upaya sudah ditempuh pihak sekolah dengan mengajukan rehabilitasi sekolah ke Dinas Pendidikan Karawang terutama sejak tiga tahun terakhir. Tetapi belum pernah ada tanggapan apalagi membangunan sekolah secara permanen. “Pengajuan kepada dinas terkait sudah dilakukan, dan berharap pemerintah daerah peduli dengan kondisi sekolah yang nyaris ambruk apalagi akan memasuki musim hujan,” tuturnya. (zie)