GERBANG SEKOLAH

Antisipasi Belajar Daring Dilanjutkan

BELAJAR DARING: Orang tua mendampingi siswa saat belajar selama PJJ berlangsung. Kegiatan belajar daring kemungkinan tetap dilanjutkan jika kasus Covid-19 tidak mengalami penurunan.

Siapkan Aplikasi Pembelajaran

KARAWANG, RAKA – Rencana pembelajaran tatap muka (TPM) bulan Juli mendatang belum pasti, setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan menunda PTM karena wabah Covid-19 terus meningkat. Jika kondisi tidak berubah, bukan tidak mungkin pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilanjutkan di tahun ajaran baru nanti.

Adanya keputusan perihal tatap muka yang tidak dilaksanakan, SMAN 5 Karawang telah menyiapkan variasi metode pembelajaran. Variasi tersebut yakni dengan menggunakan aplikasi model. Aplikasi ini dapat berfungsi untuk menyimpan seluruh tugas siswa. Saat guru belum memeriksa sesuai dengan deadline maka masih dapat memeriksa di hari selanjutnya. “Metode dalam pembelajaran bervariatif, kalau satu atau dua mode ya anak bakal jenuh,” ujar Maman Rohmana, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, baru-baru ini.

Pihak sekolah akan tetap menaati peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah daerah. Selama PJJ berlangsung banyak kendala yang terjadi. Salah satunya terlihat dari absensi siswa. Banyak siswa yang memiliki absen rendah. “PJJ ini bikin anak jadi malas buat ikut zoom ataupun google classroom,” tambahnya.

Selain absensi, kendala pun dirasakan dari sisi anak yang tidak memiliki sarana untuk mengikuti PJJ. Solusi yang diberikan dengan cara mengundang siswa untuk belajar di lab komputer menggunakan fasilitas sekolah. “Kendala paling sulit yang kami rasakan ya anak-anak yang tidak punya sarana,” sambungnya.

Salah satu orang tua siswa mengungkapkan bahwa ia akan mematuhi peraturan meskipun banyak dampak yang dirasakan. Pertama dari segi kesehatan mata, anak sampai harus menggunakan kacamata dikarenakan menatap layar komputer dan handphone terlalu lama. “PJJ baik sih bisa mencegah penyebaran, tapi mata anak jadi terganggu,” ungkap Ratna Ningsih, orang tua siswa.

Orang tua mengalami kesulitan untuk memberikan arahan kepada anak agar tetap mengikuti pembelajaran. Berbagai cara dilakukan agar anak tidak merasa bosan. Tugas pun semakin banyak dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka. “Selama belajar di rumah tugasnya malah makin banyak daripada belajar di sekolah,” tutupnya. (cr6)

Related Articles

Back to top button