GERBANG SEKOLAH

Belajar di Rumah Membosankan

Putri Septiani

KBM Jarak Jauh Banyak Kendala

TIRTAMULYA, RAKA – Tidak semua siswa senang ketika sekolah libur panjang, justru terlalu banyak diam di rumah membuat siswa jenuh. Apalagi, kondisi saat ini membuat jadwal belajar di sekolah tidak jelas.

Siswa SMPN 1 Tirtamulya Putri Septiani mengatakan, sudah beberapa minggu ia harus menghabiskan waktunya di dalam rumah dengan mengerjakan berbagai tugas yang diberikan oleh guru. “Jenuh banget sih, setiap hari cuma mengerjakan tugas, habis itu berdiam diri tanpa ada kegiatan, soalnya nggak boleh sama mamah keluar rumah,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Rabu (15/4).

Ia mengaku, kini rasa rindu belajar di sekolah mulai dirasakannya, di mana ia bisa belajar bersama teman-temannya mulai dari mengerjakan soal sampai kegiatan ekskul yang ia ikuti. “Ternyata belajar di sekolah lebih menyenangkan, belajar juga tidak jenuh karena banyak teman, kita juga bisa saling bantu saat mengerjakan tugas,” akunya.

Masih dikatakan Putri, belajar di sekolah juga dinilai lebih mudah karena setiap guru akan mengarahkan dan membimbing dalam mengerjakan soal, berbeda saat mengerjakan tugas di rumah karena kedua orang tuanya sibuk bekerja. “Mamah juga suka bantuin sih, cuma beda sama guru karena guru akan berusaha supaya kita betul-betul mengerti dan faham,” katanya.

Putri berharap, virus corona yang menjadi penyebab diliburkannya sekolah bisa segera hilang dan musnah sehingga aktifitas sekolah bisa berjala seperti biasanya dan ia bisa bertemu dan belajar bersama teman-temannya lagi. “Corona memang bikin merana, mudah-mudahan corona bisa segara hilang dari muka bumi ini, aku sudah nggak sabar mau ketemu sama teman-teman sekolah aku,” paparnya.

Terpisah, Wakasek Kesiswaan SMKN 1 Lussy Rachmawati menagatakan, kegiatan belajar mengajar (KBM) jarak jauh dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Whatsapp, google classroom, atau google form sesuai dengan kondisi dan kemampuan. Hanya saja, KBM jarak jauh ini masih memiliki kendala. “Untuk Penugasan yang dilakukan tidak memberatkan peserta didik. Penilaian selama KBM jarak jauh menjadi salah satu indikator dalam penialai akhir tahun untuk kelas X dan XI. Kendala yang dihadapi selama KBM jarak jauh adalah keterbatasan fasilitas/gawai, kuota dan kesadaran anak dalam mengikuti KBM jarak jauh. Sekolah melalui guru mapel dan wali kelas berkoordinasi untuk bisa berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua untuk memberikan pengertian bahwa selama di rumah peserta didik bukan libur tetapi tetap belajar melalui KBM jarak jauh ini,” terang Lussy. (mal/acu)

Related Articles

Back to top button