GERBANG SEKOLAH

Belajar Peta Topografi Menantang

KOTABARU, RAKA – Anak-anak Siswa Pecinta Alam (Sispala) Sandhi Buana SMK TI Muhammadiyah Cikampek terlihat sedang membolak-balikan kertas bergambar garis-garis bengkok dan bergelombang, akhir pekan kemarin. Bagi mereka kegiatan itu adalah hal yang baru. Belajar membaca peta topografi.

Padil (16), anggota Sispala Sandhi Buana angkatan 8 mengatakan, belajar membaca peta topografi sangat menantang. Selain dituntut untuk bisa mengukur skala, kontur, juga harus jeli dengan garis. “Kalau salah menghitung, bisa gawat,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, peta topografi memetakan tempat-tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi garis-garis kontur. “Jadi kalau kita nanti mau naik gunung, atau menelusuri hutan, sudah tidak perlu bingung lagi. Karena ada panduan berupa peta topografi,” ujarnya.

Anggota lainnya, Indra (17) mengatakan, belajar peta topografi adalah hal baru baginya. Menurutnya jika sudah terbiasa membaca peta, dipastikan berkegiatan di alam bebas akan sangat nyaman. “Kita tidak khawatir lagi tersesat jika menelusuri hutan,” tuturnya.

Indra yang terdaftar sebagai angkatan 7 mengaku antusias mempelajari peta topografi. Menurutnya, keilmuan pecinta alam harus terus dikembangkan karena sudah menjadi tuntutan para peggiat alam bebas. “Kita harus berbeda dengan orang-orang yang sekadar naik gunung. Keilmuan kita harus lebih,” ujarnya.

Tomi (16) menambahkan, peta topografi wajib dikuasai oleh para peggiat alam bebas. Karena berdasarkan pengalamannya, banyak hal baru ditemukan jika menelusuri alam. “Misalnya kita lagi melakukan penelitian jamur di kawasan hutan, tentu tidak mudah bagi orang yang sama sekali tidak mengetahui medan. Bisa tersesat,” ungkapnya. (psn)

Related Articles

Back to top button