Deg-degan Ikut UTBK
LEGA: Sejumlah peserta UTBK Universitas Singaperbangsa Karawang merasa lega usai mengikuti ujian, kemarin. Mereka berharap bisa lulus dan menjadi mahasiswa universitas negeri satu-satunya di Kabupaten Karawang.
KARAWANG, RAKA – Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun ini telah dimulai sejak hari Minggu kemarin. Ujian ini menjadi salah satu penentu bagi para calon mahasiswa untuk bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Para peserta UTBK di kampus Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) berbagi cerita perasaan mereka selepas mengikuti ujian tersebut.
Faisal Hakim (17) menuturkan, awalnya ia sempat mengikuti jalur masuk SNMPTN sayangnya tidak lolos, akhirnya ia pun mencoba peruntungan di jalus SBMPTN. Meski sempat deg-degan namun ia bersyukur UTBK berjalan lancar. “Kurang lebih ngerjain dua jam, kalau kesulitan mah ada ya pasti,” tuturnya.
Remaja lulusan SMAN 1 Klari ini memilih jurusan akuntansi di Unsika untuk melanjutkan pendidikannya. Untuk mencapai itu, hal yang dipersiapkannya adalah giat belajar di rumah dan mengurangi waktu bermain. Ia sendiri sangat merasa lega telah melalui satu tahap penting untuk masa depannya, dan berharap dapat diterima di fakultas yang ia inginkan.
Nursalimar Cahyono (19) datang dari Purwakarta bersama orang tuanya demi menggapai cita-cita menjadi mahasiswa ilmu gizi. Siswa lulusan MAN Purwakarta ini mengaku merasakan sedikit deg-degan, meskipun telah menjalani UTBK. Sebab ia masih harus menunggu hasil ujiannya. “Berkurang deg-degannya Alhamdulillah, tapi masih harus berjuang lagi,” ujarnya.
Gadis manis ini mengaku mempersiapkan UTBK dengan banyak belajar dan membaca di sela kesibukan bisnis online miliknya. Tentunya Nursalimar ingin tujuannya tercapai, sehingga bisa membahagiakan kedua orang tuanya. Dan jika diterima kuliah nanti, hal itu tentunya menjadi jalan cita-citanya di masa depan menjadi ahli gizi.
Sama halnya seperti Faisal, salah satu peserta UTBK Roni Apriyanto (18) juga mengaku sempat tidak diterima melalui jalur SNMPTN. Meski demikian, hal tersebut tak membuatnya patah semangat dan kembali mencoba melalu jalur SBMPTN. Ia mengungkapkan ingin menjadi mahasiswa jurusan hubungan internasional di Unsika, sebab menurutnya lulusan jurusan tersebut mempunyai prospek kerja yang meyakinkan. “Perasaannya deg-degan juga sih, karena saya kan persiapannya satu tahun yang lalu,” ucapnya.
Selama satu tahun ini, ia fokus untuk mempelajari sosiologi dan geografi, namun ternyata saat UTBK soal yang keluar hanya seputar tes potensi skolastik (TPS). Niat dan perjuangannya selama dua tahun ini telah dioptimalkan, kini remaja asal Bekasi ini tinggal berpasrah diri. “Lega sih, harapannya semoga bisa diterima di PTN yang saya daftar,” harapnya.
Sementara itu, Rifka Khoirunnisa (17) mengaku awalnya sedikit takut, khawatir dokumen yang disiapkannya tidak memenuhi syarat. Selain itu, ia juga khawatir protokol kesehatan yang dia lakukan masih dinilai kurang, sehingga tidak bisa mengikuti UTBK. Namun nyatanya semua berjalan lancar dan ia bisa mengisi semua soal. “Keisi semua, cuma agak ragu-ragu gitu,” ungkapnya.
Rifka yang menyukai pelajaran bahasa Inggris ini sangat berharap dapat menjadi mahasiswa jurusan sastra Inggris. Persiapannya pun telah dilakukan sejak pertama kali duduk di bangku kelas XII. UTBK kemarin pun menurutnya berjalan baik, dan ia sendiri sudah terbiasa. Sebab sudah beberapa kali mengikuti try out dengan mekanisme serupa. “Semoga keterima di pilihan pertama maupun kedua,” pungkasnya. (din)