Dihibur Tari Jaipong
DUA siswi SMK PGRI Telagasari nampaknya belum terbiasa menari lenggok jaipong di hadapan warga asing. Meski begitu, lenggak lenggok dua penari jaipong itu berhasil membuat perwakilan dari National Quemoy University Taiwan kagum.
Nurhasanah misalnya, dia mengaku sempat gugup membawakan lenggok jaipongan di hadapan warga asing. Tapi karena orang asing yang dia yakini mencintai kebudayaan dan seni tradisional, membuatnya tampil tanpa beban. Dengan kawih jaipongan khas Bandung, hentakan dan gerakannya diakui Nur sempat membuat warga Taiwan tersebut tersenyum dan berdecak kagum. Apalagi saat mengenakan kostum ala sinden jaipongan dengan beragam pernik. Tidak canggung, para akademisi Taiwan itu memintanya untuk berfoto bareng. “Iya sempat gugup, tapi saat dibawakan mah gak ada beban sih. Malah mereka kagum sampai minta-minta selfie segala,” katanya.
Wakil dari National Quemoy University Taiwan, Y Vonne Yen mengaku kagum dengan kesenian tradisional di Indonesia. Selain dibawakan oleh anak usia pelajar, dia juga menyukai manik-manik yang dikenakan para penari. “Iya saya sangat suka kebudayaan dan tradisional, bagus dan kagum melihatnya,” katanya. (rud)