GERBANG SEKOLAH

Hari Pahlawan Terasa Sendu di Yaspin

MAJALAYA, RAKA – Ada yang tidak biasa di SMP Yayasan Pendidikan Islam Nurul Islam (Yaspin) Majalaya saat para siswa mementaskan beragam kreativitas memperingati Hari Pahlawan, akhir pekan kemarin.

Beberapa orang guru terlihat langsung meneteskan air mata, saat seorang siswa berpakaian pramuka membuka poster bergambar seorang guru yang sudah meninggal bertuliskan pahlawan Yaspin. Berbeda dengan tahun sebelumnya, para siswa memerankan situasi mencekam akibat peperangan antar pasukan Indonesia melawan tentara Belanda. Tema tahun ini, para siswa mengangkat tema pahlawan tanpa bintang jasa.

Pembina Pramuka Pasgatika Yaspin Manaf mengatakan, acara dibuka setelah melaksanakan giat upacara bendera. Antara lain parade Kolone Tongkat dari Pasgatika, dilanjut semapore dance gugur bunga, pembacaan puisi deklarasi oleh OSIS dengan tema sosio drama, yaitu menceritakan kisah nyata dari Sampang yaitu guru Budi yang tewas dianiaya muridnya sendiri Februari 2018 lalu. Pihaknya mengaku sengaja mengangkat tema ini, untuk menjadi warning bagi seluruh warga sekolah baik guru, murid, orangtua/wali murid dan komite untuk lebih memperhatikan moral anak di zaman yang sedang krisis moral ini. “Untuk mengenang dan tribute to guru Budi, dimana guru Budi adalah saudara seperjuangan guru yang sama-sama mendidik anak bangsa, maka diangkat lah tema ini,” katanya kepada Radar Karawang.

Akhir pementasan sambunganya, siswa secara khusus membuat kejutan luar biasa, yaitu membawa foto seorang guru yayasan yang sudah meninggal untuk mengenang jasa-jasanya. Kontan saja, atraksi para siswa tersebut membuat para guru histeris dalam keharuan. “Di akhir acara, siswa dibawa untuk berziarah ke Makam Pendiri Yayasan sebagai Pahlawan bagi Yaspin,” katanya.

Manaf alias Abang ini menambahkan, pihaknya beserta para guru sengaja mengangkat tema ini untuk menggugah nurani anak-anak bangsa, agar lebih bisa memahami arti pahlawan. Karena pengertian pahlawan itu luas, baik disematkan kepada para pendahulu, maupun yang saat ini yaitu yang tanpa bintang jasa. Kegiatan ini tentu saja sangat berkesan, bahkan siswa juga menangkap tujuan tema. Terbukti dari aksi spontanitas siswa ketika guru-guru dalam keharuan, mereka membawa bunga dan memberikannya kepada guru sambil tersenyum untuk menghapus duka sejenak. “Semua ikut haru biru menyimak dan menyelami tema pahlawan tahun ini,” katanya. (rud)

Related Articles

Back to top button