Hindari Tawuran, Jauhi Narkoba
PEMBINAAN: Siswa SMK mengikuti pembinaan yang dilakukan oleh aparat kepolisian, TNI dan pemerintah kecamatan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya tawuran pelajar dan penyalahgunaan narkoba.
Siswa SMK Diberi Pembinaan
KARAWANG, RAKA – Aparat keamanan dan pemerintah terus gencar melakukan pembinaan ke setiap sekolah untuk meminimalisir terjadinya tawuran pelajar dan penyalahgunaan obat-obatan. Salah satu sekolah yang dibina adala siswa SMK Taruna Karya Mandiri (TKM) Tempuran.
Mewakili Polsek Tempuran, Aiptu Asep Juparsa mengatakan, kegiatan ini untuk mengingatkan para siswa selalu fokus belajar dan membanggakan orang tua dengan prestasi dan berkelakuan baik. “Disini, jangan sampai terjadi. Jangan main-main saat belajar di sekolah, karena kalian adalah penerus perjuangan bangsa,” ujar Aiptu Asep.
Plt Camat Tempuran, Komarudin mengungkapkan, pembinaan ini merupakan tindak lanjut dari deklarasi sebelumnya. Di mana semua sekolah dan siswa, harus berkomitmen bersama untuk tidak melakukan aksi bullying, tawuran, penyalahgunaan obat-obatan dan tindakan kekerasan lainnya yang melawan hukum. Dirinya sebut Komar, bersama Polsek dan Danpos Koramil Rawamerta, monitor komitmen tersebut secara maraton ke sejumlah sekolah menengah atas, seperti SMAN 1 Tempuran, SMK TKM, SMK Inotek dan MA Fathonul Burhan. “Hal ini dilakukan untuk memastikan, anak-anak tetap terjaga dan terhindar dari aksi-aksi kriminal dan kegiatan yang mengganggu Kamtibmas di wilayah hukum Kecamatan Tempuran. Saya berharap para siswa bisa menyerap pemahaman selama pembinaan, juga bahu-membahu untuk berlomba-lomba meningkatkan prestasi di sekolah dan membanggakan orang tua,” ujarnya.
Kepala SMK Taruna Karya Mandiri, Mulyana mengapresiasi kegiatan pembinaan Muspika ini dilakukan untuk pencegahan dini anak-anak dari sikap dan perilaku yang melawan hukum seperti tawuran dan penyalahgunaan obat. Pihak sekolah, sebutnya, sudah komitmen memberikan teguran keras dan sanksi DO kepada siswanya jika terlibat aksi tawuran dimanapun dan kapanpun. Bahkan, lebih dari itu, pihaknya juga membentuk satgas sekolah bersama 7 Kecamatan lainnya yang terdiri dari 18 SMA/SMK Negeri/ Swasta untuk memonitor, mengawasi dan membina para siswa agar menghindari aksi-aksi tawuran dan tindakan kekerasan lainnya. “Ketujuh Kecamatan itu terdiri dari Tempuran, Cilamaya Kulon, Cilamaya Wetan, Lemahabang, Telagasari, Cilebar dan Rawamerta dengan jumlah 18 SMA/SMK, insha Allah ini akan kita kuatkan,” pungkasnya.
Tidak hanya itu, pembinaan juga dilakan di wilayah Kecamatan Purwasari. Kapolsek Purwasari Iptu Hasian Sibarani mengatakan, menekan terjadinya aksi kenakalan siswa tentunya menjadi tanggung jawab bersama mulai dari pihak guru, masyarakat sampai elemen kepolisian dan pemerintahan. “Karena kenakalan siswa ini memberikan efek domino bagi kita semua terutama keamanan lingkungan,” ucapnya.
Ia menambahkan, berbagai cara untuk menekan potensi kenakaln remaja terus dilakukan. Pagi kemarin ia bersama Muspika Purwasari mendatangi SMKN 1 Purwasari untuk memberikan pembinaan kepada para siswa mulai dari bahaya mengkonsumsi obat-obatan terlarang, sampai kasus hukum yang dapat menjerat pengguna obat terlarang dan kasus kekerasan. “Artinya perlu kita sampaikan nilai edukasi ini, agar menjadi tameng bagi siswa untuk tidak melakukan aksi yang bertentangan dengan hukum,” tambahnya.
Kapolsek mengaku, pada kesempatan itu juga pihak sekolah dan Muspika Purwasari melakukan deklarasi bahwa Purwasari harus terbebas dari tawuran, balapan liar, bullying, peredaran dan pengguna napza serta kekerasan lainnya di kalangan pelajar. “Kita akan lakukan pembinaan dan deklarasi ini ditiap sekolah, tentunya untuk memastikan agar Purwasari bebas dari kenakalan remaja,” akunya. (pjs/mal)