GERBANG SEKOLAH

Mahasiswa Harus Kutu Buku

Fakir Ilmu, Gak Banget

KARAWANG, RAKA – Tidak ada satupun mahasiswa sukses di kampus jika malas buku. Artinya, jika malas baca sudah dipastikan fakir ilmu. Bodoh alias madesu. Sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi, buku tidak sekadar dibaca. Harus lebih dari itu.

Namun, kenyataannya ruang-ruang diskusi masih sangat jarang dipenuhi oleh para mahasiswa. Perpustakaan kampus tidak seramai mal atau cafe. Apalagi budaya menulis. Masih jauh panggang dari api. Secercah harapan terlihat di perpustakaan Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang. kemarin, beberapa mahasiswi terlihat sedang asyik membaca dan berdiskusi.

Elsa Fadila, mahasiswi semester 2 Program Ilmu Manajeman Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial UBP Karawang mengatakan, perlu ada upaya yang dilakukan mahasiswa untuk merubah tatanan masyarakat menjadi lebih baik. Diantaranya membaca lalu diaplikasikan. “
“Peningkatan kualitas diri sangat penting. Makanya saya selalu berusaha untuk menumbuhkan budaya intelektual dengan membaca, berdiskusi dan menulis,” ujarnya kepada Radar Karawang.

Ia mengaku, tradisi intelektual seperti membaca, diskusi, dan menulis tidak bisa dilakukan seorang diri, melainkan melibatkan banyak orang. “Biar ada lawan bicara, jadinya kita belajar bersama teman sekelas. Biar bisa tukar ide dan gagasan, sehingga daya analisa semakin tajam,” tuturnya.

Untuk menyikapi permasalahan yang terjadi di negeri ini, kata Elsa, tidak bisa serampangan. Artinya harus ada dasar ilmu yang dikuasai mahasiswa, agar mampu menjawab dan mencari solusi dari persoalan. “Jika kita memiliki banyak pengetahuan, maka kita bisa menjalankan peran dan fungsi kita sebagai mahasiswa, sebagai agent of change dan agen sosial kontrol,” kata Elsa.

Mahasiswa lainnya, Inas Maulidina Malikah mengatakan, tugas seorang mahasiswa bukan hanya sebatas mengejar nilai, melainkan harus memberikan kontribusi posotif untuk membangun bangsa dan negara, khususnya pembangunan di Kabupaten Karawang. Makanya mahasiswa harus mampu meningkatkan kualitas diri. “Tradisi intelektual ini, seperta membaca, berdiskusi dan menulis sering kami lakukan agar wawasan kami semakin luas,” pungkasnya.(acu)

Related Articles

Back to top button