Purwakarta Kekurangan Ribuan Guru PNS
AJARI ANAK DIDIK: Seorang guru sedang memberi materi pelajaran di rumah warga.
PURWAKARTA, RAKA – Guru menjadi posisi vital bagi kemajuan sebuah daerah bahkan negara. Namun, tidak semua daerah tercukupi jumlah guru berstatus PNS. Kabupaten Purwakarta misalnya, jumlah guru PNS yang pensiun dengan pegawai baru tidak seimbang.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Purwakarta Asep Supriatna mengatakan, melihat dari grafik mulai 2019, 2020, 2021 dan 2022 mencapai 500 orang yang purnabakti dan sebagian besarnya ialah guru. Namun, ada angin segar yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat terkait adanya juklak juknis sejuta tenaga pendidik atau guru. Sampai saat ini, kata Asep, pihaknya tengah menunggu juklak juknis tersebut. “Seleksi dan gaji ditanggung pemerintah pusat. Kami sekarang kekurangan pengajar sekitar 2.500 orang untuk ASN,” katanya.
Menurutnya, permasalahan krisis ASN bukan saja terjadi di Purwakarta, melainkan kabupaten/kota lainnya bahkan kementerian pun ada. Asep menyebut memang telah ada skema dari pemerintah pusat sebesar 30-70 persen, yakni 30 persen CPNS dan 70 persennya P3K (tenaga kontrak), sehingga 100 persennya dihitung bersamaan jumlah pensiun pada tahun itu. “Beruntung pada formasi CPNS 2019 bupati meminta kuota untuk guru sebanyak 93 persen. Karena kondisinya ya kami kekurangan. Jadi, idealnya ke depan mesti seimbang yang keluar dan masuk atau justru harus banyak yang masuk daripada keluar,” ujarnya.
Bupati Purwakarta Anne Ratna mengusulkan adanya penambahan kuota CPNS 2021 untuk bidang kesehatan juga pendidikan, sebab pada CPNS 2019 tak sebanding antara yang pensiun dengan yang masuk. “Semoga ada solusi dari pemerintah pusat karena ada beberapa posisi yang memang tak bisa digantikan oleh tenaga kontrak daerah,” kata Anne. (gan)