Tidak Ada Ujian Sekolah
Nilai Rapor jadi Penentu Kelulusan SD
TIRTAMULYA, RAKA – Dampak virus corona, mengubah kegiatan pendidikan. Selain membuat siswa belajar di rumah, ujian sekolah siswa sekolah dasar (SD) kelas 6 pun ditiadakan. Sebagai gantinya, nilai rapor lima semester terakhir jadi acuan kelulusan siswa.
Ketua Korwilcambidik Tirtamulya Mustofa mengatakan, wabah virus corona sangat berpengaruh pada kegiatan belajar mengajar. Sudah hampir tiga pekan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan di rumah. Bahkan, ada edaran baru KBM di rumah diperpanjang. “Berdasarkan surat edaran bupati melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang. Memperpanjang kegiatan belajar, mengajar dan bekerja di rumah,” katanya, Kamis (2/4).
Ia menjelaskan, perpanjangan masa belajar di sekolah merupakan upaya pencegahan penyebaran infeksi corona virus desease (Covid-19). Apalagi sekarang ini, di Kota Pangkal Perjungan sudah sekitar 33 orang yang terjangkit positif virus corona. “Untuk ujian sekolah pun kini dihapuskan,” terangnya.
Masih dikatakannya, awalnya masa belajar di rumah hanya sampai 5 April 2020, tapi kini diperpanjang menjadi tanggal 13 April 2020. Oleh karenanya, untuk ujian sekolah dihapuskan diganti dengan dengan nilai rapot semester ganjil. “Menyikapi pembatalan ujian sekolah, sesuai surat Kadisdikpora, kelulusan sekolah dasar (SD)/sederajat ditentukan berdasarkan nilai lima semester terakhir (kelas 4, kelas 5, dan kelas 6 gasal). Adapun nilai semester genap kelas 6 dapat digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan,” tuturnya.
Mustofa mengaku, tengah memberi arahan kepada para kepala sekolah dan guru untuk memberikan pembelajaran melalui daring. Cara pembelajaran melalui dari yang paling sederhana adalah dengan membuat group Whatsap siswa perkelas. Bagi siswa yang tidak memiliki handphone android bisa dengan handphone orang tua atau saudara. “Caranya adalah guru memberi tugas melalui WA grup dan hasil dari belajar siswa dikirim kembali ke WA guru kelas,” akunya.
Ketua PGRI Tirtamulya sekaligus Kepala SDN 1 Parakan Jaka Suherman mengatakan, untuk kegiatan belajar mengajar menggunakan daring. Para peserta didik diberikan tugas oleh pihak sekolah untuk mengerjakan soal melalui grup Whatsapp kelas. Hasil tugas difoto lalu dikirim ke grup whatsapp. “Siswa tetap belajar di rumah. Saya harap, kepada wali atau orang tua siswa untuk menjaga dan mengasi putra dan putrinya agar tidak berkeluyuran. Tetap di rumah, jangan panik, ikuti anjuran pemerintah dalam pencegahan penyebaran virus corona,” pungkasnya. (acu)