Cikampek

Habis Berobat Bayi tak Sadar

Diduga Diberi Dosis Terlalu Tinggi

KOTABARU, RAKA – Nasib malang dialami bayi usia 3 bulan asal warga Pangulah Baru, Kecamatan Kotabaru yang hampir meninggal karena salah satu klinik yang memberikan dosis obat tinggi. Orang tua bayi warga Desa Pangulah Utara berinisial AH mengatakan, Senin (3/1) lalu ia memeriksakan anaknya di salah satu klinik di wilayah Desa Pangulah utara karena sering mengalami batuk-batuk. “Itupun jarang banget batuknya, cuma yang namanya orang tua khawatir makanya saya periksa,” ucapnya, saat berbincang dengan Radar Karawang, Kamis (6/1).

Ia menambahkan, sorenya ia mulai memberikan resep obat dari klinik, selang beberapa waktu saja anaknya mulai bereaksi mulai menangis dan sulit tidur. Karena ketidaktahuannya, paginya ia kembali memberikan obat tersebut, selang 15 menitan anaknya sudah tidak sadarkan diri, tubuhnya mulai pucat bahkan alat kemaluan anaknya terus mengecil. “Siapa yang tidak kaget, namanya orang kampung pasti shock, bahkan istri saya nangis histeris,” tambahnya.

AH mengaku, karena takut penanganan ia sempat merujuk anaknya ke Klinik Saraswati Cikampek, namun pihak Saraswati tidak menyanggupinya, kemudian ia kembali membawa anknya di Siloam Purwakarta. “Cuma kalau di Silom kita harus bayar umum, terus saya bawa lagi ke rumah sakit Helsa Cikampek, dan Alhamdulillah mendapat penanganan. Anak saya mulai dioksigen dan mulai sadarkan diri walaupun sambil nangis-nangis,” akunya.

Masih dikatakannya, berdasarkan pengakuan pihak rumah sakit Helsa, penyebab anaknya tidak sadarkan diri karena dosis obat yang terlalu tinggi. Karena setelah menyobek kertas anjuran pakai, di bawah kertas terdapat tulisan bahwa obat tersebut hanya diperuntukan anak usia 6-12 tahun dan dewasa, sementara itu anaknya masih berusia 3 bulan. Ia mengaku, pihak klinik yang lalai salah memberikan obat telah meminta maaf dan menjenguk kondisi anaknya yang masih tidak berdaya, namun ia bersama keluarga tidak menerima dan akan melanjutkan kasus tersebut ke jalur hukum. “Kita sudah buat surat somasi. Karena dari dampak obat tersebut membuat paru-paru anak saya bermasalah,” katanya.

Ia menuturkan, permasalahan tersebut akan diurus antara pihak keluarga dan klinik tersebut. “Karena saya juga tidak mau jelek-jelekin nama kliniknya, yang penting kita selaku orang tua harus bisa lebih hati-hati lagi. Karena kesalahan bisa saja terjadi dan akan berdampak buruk pada kita,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Back to top button