
RadarKarawang.id – Harga kelapa parut di Purwakarta mengalami lonjakan tinggi. Seperti terpantau di Pasar Rebo, kelapa parut yang semula biasa dijual oleh pedagang seharga Rp8 ribu per butir, kini telah menyentuh harga Rp25 ribu per butir.
Selain masyarakat yang menjerit, lonjakan harga kelapa parut juga berdampak kepada pedagang yang kini mengalami penurunan omzet 50 persen.
Masyarakat terutama pelaku UMKM seperti penjual kue tradisional, atau yang biasa menggunakan bahan baku tersebut kelimpungan karena tak bisa mengurangi penggunaan kelapa demi menjaga kualitas rasa.
“Mau tidak mau tetap beli meski mahal. Kalau takaran dikurangi, rasa kue bisa berubah dan pelanggan kecewa,” ujar Yayah, salah satu penjual kue di Purwakarta, Rabu (16/4).
Meski Yayah mengaku kesulitan dengan harga kelapa parut yang meroket, dirinya hanya bisa pasrah dan terus bertahan sembari menunggu kondisi kembali normal.
Menurut pedagang, mahalnya harga kelapa parut disebabkan oleh minimnya pasokan. Mereka harus bersaing dengan sesama pedagang, bandar, hingga pabrik pengolahan yang juga membutuhkan kelapa dalam jumlah besar.
Baca juga: Dua Pemuda Tirtamulya Terciduk Bawa Sabu
Ia menyebut, saat ini kelapa ukuran kecil dijual Rp15 ribu per butir, sementara ukuran besar tembus Rp25 ribu.
“Biasanya bisa jual sampai 700 butir per hari, sekarang maksimal cuma 400. Omzet turun hampir setengahnya,” kata Sopyan, pedagang kelapa di Pasar Rebo.
Mereka berharap, harga kelapa segera kembali stabil agar roda usaha dan konsumsi masyarakat tidak terganggu lebih lama.
Tonton juga: Pitung Jagoan Betawi
“Harapannya cepat stabil lagi harganya, walaupun mahal tapi pembelinya kurang kan rugi juga,” ungkap Sopyan. (yat)