HEADLINE

11 Anak di Telukjambe Timur Jadi Korban Sodomi _Kedua Pelaku Sudah Diamankan Polres Karawang

KARAWANG, RAKA- Sebelas anak laki-laki yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kecamatan Telukjambe Timur harus menjadi korban sodomi yang dilakukan pelaku Y (22) dan Y (18). Kasus sodomi yang dilakukan kedua pelaku sudah dari tahun 2022 hingga tahun 2024 dengan masing-masing korban dilakukan sodomi satu kali hingga dua kali.

Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Karawang Ipda Rita Zahara mengatakan, kasus pencabulan ini terungkap pertama kali ketika salah satu orang tua korban melihat chat korban dengan pelaku, lalu orang tua korban tersebut menanyakan mengenai maksud isi chat tersebut. Kemudian korban pun mengakui bahwa telah dilakukan sodomi oleh pelaku.
“Modus operandi korban diiming-imingi dengan uang, diberikan uang jajan dan diberi barang seperti sepatu. Kedua pelaku Y (22) dan Y (18) melakukan aksinya tersebut di kediamannya dari tahun 2022 hingga tahun 2024,” terangnya, Selasa (14/5).

Rita menjelaskan, dari pengakuan kedua pelaku, yang menjadi korban sebanyak 11 anak tetapi sejauh ini yang sudah melapor kepada Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Karawang baru 8 anak. Semua korban pernah disodomi oleh pelaku satu kali hingga dua kali dengan waktu yang berbeda. Semua korban masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
“Kedua pelaku sudah kami amankan. Kedua pelaku dapat dijerat dengan ancaman hukuman penjara selama 15 tahun. Terhadap korban, PPA segera melakukan pemeriksaan dan pendampingan bersama Dinas Sosial, ” tuturnya.

Agar kasus ini tidak terulang kembali, Rita berharap, kepada orang tua untuk berhati-hati dan meningkatkan pengawasan terhadap anak terutama saat anak menggunakan handphone, karena dengan handphone anak dapat mengakses apapun termasuk hal yang negatif serta batasi jam bermain anak.
“Anak kita harus main dengan anak yang seusianya, jangan main dengan orang yang dewasa sehingga anak-anak dapat diiming-imingi seperti jajan dan orang tua harus dapat memberi edukasi kepada anaknya. Jaman sekarang berbeda dengan jaman dulu kita, dulu orang tua yang ngajarin anaknya tetapi sekarang anak malah mengajari orang tuanya, “tutupnya.(zal)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button