Ajari Anak Cinta Lingkungan Sejak Dini, Dosen PIAUD Unsika Gelar Workshop Pembiasaan Perilaku Hidup Hijau
KARAWANG, RAKA – Salah satu dosen Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Agama Islam Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) mengadakan kegiatan workshop tentang pembiasaan perilaku hidup hijau di satuan PAUD.
Nur Rochimah, dosen Program Studi PIAUD, Fakultas Agama Islam mengatakan kegiatan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dari guru PAUD serta orangtua terkait pentingnya pembiasaan berperilaku hidup hijau. Ia menambahkan selain itu untuk dapat membentuk karakter peduli lingkungan kepada anak sejak usia dini. “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru PAUD dan orang tua tentang pentingnya pembiasaan perilaku hidup hijau sebagai upaya untuk membentuk karakter peduli lingkungan kepada anak sejak dini,” ujarnya, Selasa (12/12).
Ia menjelaskan berawal dari adanya peningkatan jumlah kerusakan lingkungan yang telah terjadi saat ini. Berdasarkan data dari BNPB bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan wilayah dengan nilai indeks risiko bencana tinggi. Nilai indeksi risiko bencana di Karawang sebesar 174.43. Adanya bencana tersebut dapat mengganggu kesehatan untuk anak usia dini. Ia menyebutkan ketika cuaca ekstrim akan meningkatkan virus dan bakteri di lingkungan. Selain mengganggu kesehatan, bencana juga akan berdampak untuk ketahanan pangan dan ketersediaan air bersih. “Bencana alam dan krisis iklim yang terjadi mengancam ketahanan pangan dan ketersedian air bersih, kondisi tersebut tentu meningkatkan risiko malnutrisi pada anak usia dini, ancaman penyakit akibat perubahan iklim yang semakin tidak menentu juga berdampak pada kesehatan anak usia dini. Pada cuaca ekstrim anak usia dini rentan terpapar virus maupun bakteri. Namun selain sebagai kelompok rentan, anak usia dini juga dapat menjadi agen perubahan untuk mencegah peningkatan krisis iklim. Pendidikan anak usia dini dapat menjadi jembatan bagi pembentukan sumber daya manusia unggul yang dekat dan peduli terhadap lingkungan,” tambahnya.
Adanya pendidikan bagi anak usia dini sebagai salah satu upaya dalam membentuk sumber daya manusia yang unggul dan dapat peduli terhadap lingkungan. Selain itu ia juga melanjutkan sistem pendidikan mempunyai peran dalam menjaga kelestarian lingkungan. Pendidikan tersebut dapat berjalan dengan baik jika adanya peran aktif dari guru dan orang tua kepada anak. “Pendidikan anak usia dini dapat menjadi jembatan bagi pembentukan sumber daya manusia unggul yang dekat dan peduli terhadap lingkungan. Sistem pendidikan memiliki andil dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui pembentukan karakter peduli lingkungan. Guru dan orangtua memiliki peran penting dalam pembentukan karakter anak, diantaranya pembentukan karakter peduli lingkungan. Karakter terbentuk diawali dengan pembentukan perilaku. Perilaku hidup hijau merupakan hal yang perlu ditanamkan sejak usia dini. Pendidikan linkungan sejak usia dini merupakan sebuah investasi jangka panjang, dimana anak usia dini yang dekat dan memamhami pentingnya menjaga lingkungan diharapkan tumbuh menjadi individu dewasa yang bertanggung jawab terhadap lingkungan,” katanya.
Ia mengaku setelah diberikan materi, terdapat perubahan yang terjadi pada anak dan orang tua. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan pengetahuan. Rochimah berharap agar orang tua sudah mulai menerapkan perilaku hidup hijau ketika di rumah. Kegiatan tersebut berlangsung di PAUD Miftahul Ballagh di Desa Tegalurung, Kecamatan Cilamaya Kulon. “Kegiatan workshop ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan persepsi guru dan orang tua tentang pembiasaan perilaku hidup hijau. Dengan demikian melalui workshop ini guru dan orang tua semakin memahami dan menyadari pentingnya pembiasaan perilaku hidup hijau untuk anak usia dini, baik di rumah maupun di sekolah. Selain itu, guru dan orang tua juga mengetahui jenis-jenis kegiatan menarik dan menyenangkan yang dapat dilakukan bersama anak dalam Upaya membiasakan anak untuk berperilaku hidup hijau. Melalui kegiatan ini diharapkan guru dan orang tua dapat mengimplementasikan pembiasaan perilaku hidup hijau dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat terbentuk karakter peduli lingkungan,” tutupnya. (nad)