Purwakarta
Trending

Heritage Jadi Destinasi Pecinta Sejarah

PURWAKARTA, RAKA – Warisan budaya atau heritage di Kabupaten Purwakarta menjadi destinasi tujuan bagi para pecinta sejarah. Belum lama ini, rombongan komunitas pencinta sejarah, Japas atau Jalan Pagi Sejarah yang pesertaannya berasal dari lima provinsi, mengunjungi sejumlah objek warisan budaya di Purwakarta.

Adapun kelima provinsi yang tergabung di Japas terdiri atas DKI Jakarta, Jawa Barat meliputi Bogor, Depok, Bekasi dan Bandung, Banten meliputi Tangerang, Tangerang Selatan, Jawa Tengah meliputi Pemalang dan DI Yogyakarta.

Baca Juga : Siswa SD dan SMP Adu Keterampilan

Kunjungan yang dibalut tema “Eksotik Purwakarta” ini dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat ikonik di Purwakarta mulai dari Gedung Karesidenan atau yang sekarang dinamai Bale Sri Baduga oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Gedong Nagara, Makam Syekh Baing Yusuf dan Masjid Agung Baing Yusuf yang merupakan masjid tertua di Purwakarta, hingga Galeri Menong.

Pemandu Eksotik Purwakarta yang juga Koordinator Bela Purwakarta Aa Komara menuturkan, dirinya tersambung dengan Japas atas rekomendasi dari Keluarga Besar Dalem Sholawat R.A.A. Suriawinata di Bogor. 

“Dalem Sholawat adalah Bupati Karawang yang merupakan sosok pendiri Purwakarta dan pemberi nama Purwakarta yang notabene berasal dari Bogor dan memiliki garis keturunan dari trah Kerajaan Pajajaran,” ujarnya, Kamis (19/6). 

Tonton Juga : EMIL AUDERO MULYADI , KIPER TIMNAS KETURUNAN MATARAM-ITALI

Dalem Sholawat, kata dia, merintis serta membangun Purwakarta yang saat itu berstatus sebagai ibu kota Kabupaten Karawang bersama sepupunya, Syekh Baing Yusuf, guru dari para ulama di nusantara.

“Ketokohan Dalem Sholawat, meski figurnya sudah tidak ada namun masih memberikan dampak manfaat bagi warga Purwakarta saat ini. Terbukti dengan hadirnya rombongan Japad yang berpusat di Bogor dengan membawa peserta dari lintas kota dan provinsi ini,” ujarnya.

Disebutkannya, kunjungan rombongan Japas turut membawa dampak ekonomi di sela kunjungan ke lokasi bersejarah. Pelaku jasa kuliner seperti penjual sate maranggi di sekitar rute yang dituju dan produk UMKM yang terkumpul di Galeri Menong juga turut mendapat berkah.

“Ke depan, untuk mempererat sinergitas antarkota, kami mengusulkan kepada Pemkab Purwakarta agar menjalin kerja sama terutama dengan Pemkot dan Pemkab Bogor sehingga dapat meluncurkan Kartu Bersama dalam bentuk digital,” ucapnya. 

Kartu digital yang diperlihatkan melalui handphone ini, kata Aa, dapat dipergunakan manakala warga ketiga kota saling berkunjung ke sejumlah otlet umkm dan destinasi wisata, mendapatkan potongan khusus.

“Hal ini juga merupakan bagian dari strategi menciptakan Captive Market bagi ketiga kota untuk saling mengintensifkan kontinuitas kunjungan,” kata Aa.

Salah Satu Pengurus Japas Abdullah Batarfie menjelaskan, kunjungan ke Purwakarta ini berkat adanya hubungan erat historis antara Purwakarta dan Bogor melalui keberadaan figur Dalem Sholawat.

“Banyaknya unsur keterkaitan historis menjadikan Purwakarta dan Bogor ibarat saudara kembar dan sudah sepatutnya warga ketiga kota saling mempererat tali silaturahmi serta ditindaklanjuti dengan beragam program kerjasama sebagai sister city yang dipersatukan oleh sejarah,” ujar Abdullah Batarfie. (yat)

Related Articles

Back to top button