Awasi Kedisplinan Bus Karyawan di Shelter

Sopir Angkot Minta Ada Tim Pengawas
CIKAMPEK, RAKA – Bidang Angkutan dan Sarana Dinas Pehubungan Kabupaten Karawang, diminta untuk melibatkan para sopir angkutan umum terkait pengadaan lima titik shelter di sepanjang Jalan Raya Cilamaya – Cikampek. Salah satu sopir angkutan umum yang enggan penyebutkan namanya mengatakan, beberapa waktu lalu Bidang Angkutan dan Sarana Dishub Karawang telah meresmikan lima titik shelter di sepanjang Jalan Cilamaya – Cikampek. “Katanya titik shelter ini dimulai di wilayah Cikalong sampai PT Pupuk Kujang,” ucapnya, saat berbincang dengan Radar Karawang, Minggu (22/1).
Ia menambahkan, pengadaan shelter atau titik henti naik dan turun penumpang merupakan prpgram yang ditunggu-tunggu oleh para sopir angkutan umum, yang dinilai dapat meningkatkan potensi penghasilan para sopir angkutan umum karena karyawan pabrik akan menggunakan jasa tranportasi angkutan umum menuju titik shelter. Namun pada kenyataanya, masih banyak ditemukan mobil bus yang mengangkut karyawan dengan cara ngompreng. “Saya menilai program Dishub ini tidak dihargai kalau sopir mobil bus angkutan karyawan masih ngompreng dan tidak menunggu dititik shelter,” tambahnya.
Menurut Rendi, untuk memberikan kejelasan serta mengejawantahkan fungsi program pengadaan titik shelter tersebut, Bidang Angkutan dan Sarana Dishub Karawang perlu mengevaluasi dengan menghadirkan kembali para pemilik jasa PO dan perwakilan sopir angkutan umum terkait penegakan program tersebut. Bila perlu, petugas perlu membentuk aturan untuk menindak tegas kepada sopir angkutan karyawan yang dinilai tidak mengindahkan program baik tersebut. “Harus dibuat aturannya, biar mereka tidak ngeyel dan kita selaku para sopir angkutan umum bisa menambah penghasilan kita. Saya kira perlu dibuat tim pengawas supaya tidak ada lagi bus karyawan yang ngompreng, karena mereka tidak punya trayek,” kata Rendi.
Masih dikatakanya, apabila program tersebut dipertegas, maka akan memberikan dampak positif mulai dari mengurai kemacetan, ketertiban berlalu lintas sampai meningkatkan penghasilan angkutan umum, sehingga jasa transportasi angkutan umum dapat hidup kembali. “Saya minta kepada petugas untuk melibatkan kita sebagai sopir angkutan umum pada program ini. Kita sama-sama dorong program ini demi kebaikan bersama,” pungkasnya. (mal)