Purwakarta
Trending

Kadispangtan : Pengairan Sawah Tanggung Jawab Tiga Pihak

PURWAKARTA, RAKA – Adanya areal sawah di sejumlah wilayah Kabupaten Purwakarta yang mengalami kekeringan, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Purwakarta berkilah kurangnya pasokan air terhadap sawah petani tidak sepenuhnya merupakan tanggung jawabnya. Melainkan, juga merupakan tanggung jawab dari beberapa pihak lainnya seperti Pekerjaan Umum (PU) dan pihak provinsi. Adapun solusi yang dilakukan Dispangtan Purwakarta untuk mengatasi kekeringan yakni dengan membagi saluran irigasi secara bergilir dan memaksimalkan alat pompa air yang telah dibagikannya kepada para kelompok tani.
Kepala Dispangtan Purwakarta, Sri Jaya Midan menerangkan bahwa urusan pengairan sawah berada dalam tanggung jawab tiga pihak. Ia menyebut, pihaknya hanya mengurusi saluran cacing tersier, adapun saluran sekunder dan saluran dengan cakupan wilayah yang lebih luas, bukan merupakan tanggung jawabnya. “Yang sekunder itu tanggung jawab PU dan yang di atas tiga ribu hektare itu tanggung jawab provinsi,” terangnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (1/8).
Midan mengungkapkan bahwa tanaman padi dengan usia tanam yang relatif masih muda harus memiliki pasokan air yang cukup. Sebab, hal itu diperlukan untuk menyuburkan masa pertumbuhan. “Mungkin sekarang karena jarang hujan irigasi jadi sedikit surut. Solusinya pembagian air harus bergiliran, jangan serakah sama air,” ungkapnya.
Selain pembagian air yang bergiliran, lanjut Midan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya solusi dengan memberikan ratusan pompa air kepada para petani melalui kelompok tani. “Kita juta sudah bagikan sekitarb 371 pompa air kepada kelompok tani, kalau masih ada yang kekurangan segera laporkan ke kita, nanti kita bantu,” ujarnya.
Disinggung perihal bantuan pompa yang kurang efektif, Midan menegaskan bahwa dirinya telah menekankan kepada para kelompok tani agar bantuan yang diberikan tidak digunakan secara pribadi, melainkan harus digunakan untuk kepentingan seluruh petani. “Saya sudah selalu bilang, kalau ini bukan buat pribadi, tapi untuk semua anggota tani. Kita gak mungkin cek satu-satu ke petani, nanti kita cek lewat penyuluh,” tegasnya.
Ia menambahkan, selain memberikan sejumlah bantuan alat, pihaknya juga secara rutin melakukan sosialisasi kepada para petani. Hal itu dilakukan untuk memberikan berbagai pemahaman kepada para petani serta menerima berbagai keluhan yang sedang dialami. “Kita rutin sosialisasi, dan kalau ada laporan bersifat urgent kita pasti langsung turun ke lapangan,” tambahnya. (yat)

Related Articles

Back to top button