Kapolres Jamin Keamanan Warga Papua

PENGARAHAN : Anggota Polres Purwakarta saat berbincang dengan pelajar asal Papua. Mereka belajar di SMK Kesehatan Mutiara Bangsa yang berlokasi di Jalan Batu No. 7, Kelurahan Ciseureuh, Purwakarta.
PURWAKARTA, RAKA – Menanggapi Maklumat Majelis Rakyat (MRP) Papua No. 6/MRP/2019 Tentang Seruan kepada Mahasiswa Papua di Semua Kota Studi pada Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk Tetap Melanjutkan Studi. Kapolres Purwakarta AKBP Matrius kembali menegaskan, pihaknya siap menjamin kenyamanan warga Papua yang tinggal atau tengah berada di Purwakarta. “Dengan diterbitkannya maklumat oleh MRP, Kepolisian RI siap menjaga kenyamanan dan keamanan warga Papua, khususnya yang tengah melaksanakan studi di berbagai wilayah di Indonesia, tak terkecuali di Purwakarta,” kata Kapolres, kepada Radar Karawang, Senin (9/9).
Ia menjelaskan, jauh sebelum aksi demo di Papua pecah, warga Papua sudah sangat diterima di tengah-tengah masyarakat Purwakarta. Ada pun aksi yang terjadi di Papua mau pun di berbagai wilayah di Indonesia tak berimbas di Purwakarta. “Jajaran Polres Purwakarta berkomitmen dan memastikan akan melindungi semua warga, karena kita semua bersaudara,” katanya.
Ia pun meminta kepada seluruh pihak untuk saling mengutamakan toleransi satu sama lain tanpa dan menjauhi diskriminasi. Kapolres pun telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan kunjungan ke beberapa lokasi di wilayah Kabupaten Purwakarta di mana warga Papua berada.
Di antaranya ke SMK Kesehatan Mutiara Bangsa yang berlokasi di Jalan Batu No. 7, Kelurahan Ciseureuh, Purwakarta. Di sekolah ini terdapat 19 siswa asal Papua. “Alhamdulillah, para siswa di SMK Kesehatan Mutiara Bangsa tidak terpengaruh isu yang sedang berkembang di Papua. Mereka tetap mengikuti kegiatan proses belajar seperti biasa,” ujarnya.
Pihaknya juga sudah bersilaturahmi dengan warga Papua yang tergabung di SSB ASAD 313. Bahkan Kapolres menyempatkan diri untuk berbincang langsung dengan Irianto Wandik asal Manokwari, Papua Barat yang menjadi andalan SSB ASAD 313. “Para atlet asal Papua juga tetap berlatih seperti biasa. Semuanya kondusif dan mengaku nyaman tinggal di Purwakarta,” katanya.
Ditemui terpisah, salah seorang warga asal Papua, Basir Riroma (59) mengaku, sudah lebih dari 10 tahun tinggal di Purwakarta. Pria asal Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat ini mengaku dengan berkembangnya situasi dan kondisi di Papua, sempat terpengaruh juga. “Sempat merasa enggan keluar rumah,” ujarnya.
Namun, kata dia, setelah mengetahui ada jaminan keamanan dari Polres Purwakarta, dirinya pun merasa aman dan nyaman. Terlebih, sambungnya, semua warga Purwakarta yang dikenalnya memberikan dukungan. “Di Purwakarta ini warganya ramah-ramah, jadi saya nyaman tinggal di Purwakarta,” kata pensiunan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Purwakarta itu.
Basir yang tinggal di Kampung Cikadu, Desa Wanawali, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta ini pun mengungkapkan, selama 10 tahun tinggal di Purwakarta, tidak pernah ada gesekan mau pun perselisihan dengan masyarakat setempat. “Saya dan 37 warga Papua lainnya yang ada di sini sudah merasa nyaman dan kerasan tinggal di sini,” ujarnya. (gan)