Karang Taruna Tutup Gerbang Masuk Perumahan Grand Taruma
KARAWANG, RAKA – Karang Taruna Desa Sukamakmur, Kecamatan Telukjambe Timur meributkan lahan perparkiran di kawasan perumahan Grand Taruma. Mereka meminta pihak pengembang supaya urusan parkir mereka yang kelola bukan orang Jakarta.
Aksi ketidakpuasan yang berlangsung Selasa (15/1) itu berbuntut penutupan gerbang utama masuk ke kawasan perumahan Grand Taruma itu langsung dijaga ketat aparat keamanan dan TNI/Polri. “Kami meminta agar dari pihak perusahaan Grand Taruma bisa bekerjasama dengan lingkungan khususnya warga sekitar dan lembaga-lembaga desa lainnya,” ujar ketua Karang Taruna Telukjambe Timur Asep Saefullah.
Asep merasa pihaknya dirugikan lantaran Grand Taruma menolak diajak kerjasama. “Zamannya pimpinannya pak Aking, kami mengajukan untuk pengelolaan parkir akan tetapi mereka bilang di Grand Taruma tidak akan ada parkir,” kata Asep.
Namun akhir tahun kemarin, jelas Asep, dia mendapatkan informasi Grand Taruma ternyata memberlakukan perparkiran, malah vendornya dari Jakarta. “Managemen Grand Taruma malah mendatangkan vendor parking dari Jakarta tanpa sepengetahuan kita maupun komunikasi dengan pihak desa. Kami jelas dirugikan,” tandas Asep.
Asep sendiri tidak menyangkal, sebelumnya sudah ada pertemuan dan dilakukan mediasi dengan pihak kepolisian, tetapi cuma janji. “Kami dianggap seolah tidak bisa apa-apa dan hanya dijanji-janjikan saja. Makanya, jika tidak digubris untuk hari ini kita akan melakukan aksi lagi minggu depan dan akan meminta dukungan kepada Ketua Karang Taruna Kabupaten Karawang,” katanya.
Estet Manager Grandtaruma Erik Suryanto sendiri ketika dikonfirmasi menyampaikan, Grand Taruma sebenarnya sudah membuka kesempatan buat karang taruna untuk bisa diikutsertakan dalam proses pengelolaan perparkiran. “Kami akan mendiskusikan dalam internal kami, permohonan mereka seperti apa, kita tidak mau ada masalah dengan lingkungan sekitar,” katanya.
Masih dikatakan Erik, Grand Taruma sendiri sudah menyampaikan kepada pendornya dari Jakarta kalau dari 10 tenaga kerja yang akan bekerja nanti agar disiapkan mungkin bisa masuk kerja 8 sampai 9 orang agar bisa menyerap tenaga kerja dari lingkungan. (apk)