GERBANG SEKOLAHHEADLINEKarawang

1001 Cara Guru Honor Bertahan Hidup

Jualan Online, Jadi Kurir, Hingga Sopir Tembak

KARAWANG, RAKA – Pandemi covid 19 sangat berdampak terhadap semua masyarakat. Termasuk juga tenaga pengajar non PNS. Agar dapur tetap ngebul, berbagai cara dilakukan. Termasuk berjualan online sebagai usaha sampingan. Seperti yang dilakukan Deni Firmansyah, tenaga pengajar di SMKN 1 Tirtamulya. “Kalau saya sampingannya jualan online,” katanya kepada Radar Karawang.

Berbeda dengan guru SMPN 2 Karawang Barat, Madraya, usaha sampingannya justru tidak bisa berjalan sejak para siswa diliburkan. Selain menjadi tenaga pengajar non PNS, ia juga berjualan di kantin sekolah tempatnya mengajar. “Kalau sebelum corona istri jualan di sekolah. Kalau sekarang jualan juga tidak,” ucapnya.

Senada diungkapkan Abdul Aziz, guru di SMPN 2 Karawang Barat. Pekerjaan sampingan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dia lakukan dengan membuka les privat. Namun semenjak adanya covid 19, les privat juga tidak bisa dilaksanakan. “Ya tidak bisa selama corona mah. Karena harus jaga jarak dan belajar jarak jauh,” ungkapnya.

Wendi Rosandi, guru di SMPN 2 Karawang Barat juga mengaku tidak memiliki pekerjaan lain selain menjadi tenaga pengajar. Penghasilan tambahannya ia dapatkan ketika turut serta membantu kepanitiaan dalam kegiatan yang dilaksanakan sekolah. “Paling ikut-ikut kepanitian di sekolah. Kemarin kan PPDB SMK ikut bantuin jadi panitia,” ungkapnya.

Sedangkan salah satu guru honor SDN Tamelang I, Wirawan Aria mengaku selama mengajar di rumah, dia membantu istrinya berjualan. “Saya jadi kurir istri, istri yang jualan saya yang anterin,” ceritanya.

Rekan mengajar Aria di sekolah yang sama, Rinrin Charlina mengaku selain memberi materi pelajar ke siswa dua hari dalam seminggu, ia juga mengisi waktu dengan berjualan makanan dan camilan melalui akun instagramnya @dapurcihur_ckp. “Saya jualan makanan,” ungkapnya.

Guru lainnya di SDN Wadas I Ikbal Kemal Fikri mengatakan, mengisi waktu dengan berjualan makanan bersama sang istri. Meski demikian, hal tersebut bukan karena corona melainkan memang passion mereka untuk berwirausaha. “Kalau ngajar mah sudah kewajiban saya, kalau ini mah ya kita coba cari rezeki dari hal lain,” ucapnya.

Guru honor SDN Margakaya 1, Elis mengaku untuk menutupi kebutuhan hidup, dia juga berjualan via internet. ” “Kerjaan sampingan saya jualan kerudung dengan online shop,” ucapnya. Mochamad Destri Sutisna, guru honor mata pelajaran PJOK SMKN 1 Banyusari mengaku, selama wabah virus corona, untuk gaji masih normal dan ada pemberian pulsa oleh pihak sekolah sebagai pengganti kuota yang digunakan untuk pembelajaran jarak jauh. “Seminggu sekali semua kelas dikasih tugas. Untuk menambah penghasilan, saya jadi sopir sewaan atau sopir tembak,” pungkasnya.

Sedangkan Vini, guru SMPN 1 Klari mengaku sudah memiliki pekerjaan sampingan sebelum corona mewabah. “Jadi setelah adanya wabah ini saya lebih fokus berjualan saja di rumah untuk mengisi waktu luang,” tuturnya. (nce/din/acu/mal)

Related Articles

Back to top button