HEADLINEKARAWANG

Belajar di Sekolah Juli

CEK KESIAPAN BELAJAR DI KELAS: Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana saat mengunjungi SMPN 1 Tempuran.

Syaratnya, Seluruh Guru Sudah Divaksin

KARAWANG, RAKA – Keberadaan vaksin corona membawa harapan baru bagi dunia pendidikan. Rencananya, Pemerintah Kabupaten Karawang membuka kembali PAUD, TK, SD, dan SMP pada bulan Juli atau tahun ajaran baru. Itupun jika bulan Juni seluruh guru sudah divaksin. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Asep Junaedi kepada Radar Karawang, Senin (15/3).

Ia melanjutkan, hingga saat ini kurang dari seribu orang guru yang sudah divaksin, itu masih dimaklumi karena baru beberapa kecamatan yang menggelar vaksin. “Guru SD ada lima ribuan, guru SMP ada dua ribuan. Akhir Maret semoga sampai 50 persen sudah divaksin,” ungkapnya.
Dia menargetkan bulan Juni seluruh guru sudah divaksin, agar pada saat tahun ajaran baru pada bulan Juli, sekolah-sekolah di Kabupaten Karawang bisa kembali dibuka. “Meski nanti dibuka, dan para guru sudah divaksin, tetap protokol kesehatan wajib diterapkan,” ujarnya.

Menurutnya, penerapan protokol kesehatan membuat sistem kegiatan belajar mengajar di sekolah berbeda sebelum adanya wabah corona. Agar bisa menjaga jarak, akan diberlakukan sistem shift. “Paling anak masuk satu minggu sekali atau dua kali dalam seminggu. Tergantung kesiapan sekolah,” paparnya.

Seperti yang terlihat di SDN Tanjungjaya 1, saat dia dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana melakukan pengecekan kesiapan pembelajaran tatap muka. Dalam satu meja, diisi oleh satu orang anak. Kelas pun tampak lebih lengang. Anak-anak yang hadir saat itu juga mengenakan masker. “Kalau pengecekan tadi pasti semuanya menggunakan protokol kesehatan. Semoga seterusnya seperti itu,” ujarnya.

Cellica mengatakan, agar mekanisme penyelenggaraan sekolah tatap muka harus benar-benar dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, seperti disiplin protokol kesehatan, metode pembelajaran, transportasi siswa untuk pulang dan pergi ke sekolah yang aman.

“Jangan sampai pada saat sekolah tatap muka dilaksanakan, namun ada kebosanan untuk menerapkan disiplin protokol kesehatan. Jika ini terjadi, saya bersama Disdik akan melakukan evaluasi kembali untuk keberlangsungan sekolah tatap muka tersebut,” tuturnya. (mra)

Related Articles

Back to top button