KARAWANG, RAKA – Setelah 40 hari menjalani ibadah haji di tanah suci, jamaah haji asal Karawang yang berangkat pada kloter 23 telah kembali ke Karawang dan berkumpul kembali bersama keluarganya, Sabtu (24/8). Selain kloter 23, Minggu (25/8) malam, jamaah haji kloter 28 pun sudah kembali ke Karawang.
Sejak beberapa jam sebelum jamaah tiba di Pemda Karawang keluarga dari masing-masing jamaah sudah berkumpul untuk menjemput kepulangan para jamaah haji. Suasana haru nampak pada saat jamaah tiba dan berkumpul bersama keluarganya. Seperti yang terlihat pada keluarga jamaah asal Tempuran yang tengah menanti kedatangan H Dasum dan Hj Armi. “Emak itu bapak sama mamah. Emak itu bapak sama mamah,” ucap Genta, salah seorang putra dari jamaah pada saat melihat orang tuanya masih dalam bus.
Tangis pecah seketika orang tuanya turun dari bus jamaah dan menghampirinya. Genta langsung memeluk kedua orangtuanya untuk melepas rindu. “Genta kangen mamah sama bapak,” ucapnya, di tengah desakan keluarga jamaah yang lain.
Selama orang tuanya melaksanakan ibadah haji, anak bungsu dari H Dasum dan Hj Armi itu tinggal bersama neneknya. Selama itu pula ia selalu mendoakan orang tuanya yang tengah melaksanakan ibadah haji. “Kalau kangen bapak sama mamah Genta berdoa aja. Atau ngobrol lewat telepon,” kata anak yang masih duduk di bangku SD itu.
Neneknya, Ocih, menceritakan, selama ditinggalkan orang tuanya ibadah haji, ia yang merawat dan menemani cucunya. Setiap saat Genta selalu mendoakan orang tuanya. “Gak rewel sih. Paling kalau kangen minta telepon,” ujarnya.
Sementara H Dasum mengatakan, selama perjalanan haji di sana ada beberapa hal yang dikeluhkan. Salah satunya dalam hal makan. Sering terjadi keterlambatan pengiriman makanan. Selain itu, makanan yang disediakan pun adalah makanan Arab yang tidak terbiasa dengan lidah orang Indonesia. “Keluhannya makanan. Sering telat dan makanannya juga itu bukan makanan untuk orang Indonesia. Jelas beda makanan Arab dan di Indonesia,” ungkapnya. (nce)