Dua Kubu Nyaris Bentrok
TOLAK DEKLARASI: Puluhan massa mendatangi area Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok, mereka menolak aksi KAMI dan meminta agar peserta aksi membubarkan diri.
Pro Kontra Deklarasi KAMI
RENGASDENGKLOK, RAKA – Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Karawang berencana deklarasi di Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok, Rabu (30/09). Namun kegiatan tersebut tak berjalan lancar, karena ada massa yang datang menolak kegiatan tersebut.
Rencananya, kegiatan tersebut akan dihadiri mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo tapi batal karena acara tersebut sempat terjadi penolakan dari salah satu LSM di Kabupaten Karawang, yakni Gabungan Insiatif Barisan Anak Siliwangi (Gibas) dengan alasan berkerumun di tengah pandemi dan khawatir terjadi klaster baru. Bahkan di akhir acara masa yang tergabung dari KAMI sempat melawan terhadap LSM yang menolak deklarasi KAMI. Namun, beruntung tidak terjadi gesekan fisik antar dua massa tersebut.
Elyasa Budianto, presidium KAMI Karawang mengatakan, peserta yang hadir pada deklarasi virtual tersebut sekitar 50 orang itupun dari berbagai daerah seperti Bekasi, Purwakarta dan Indramayu. “Pak Gatot tidak bisa datang karena juga terlalu siang, kemudian ada pasukan yang pro kontra sehingga kita harus kembali ke Karawang,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Rabu (30/9).
Elyasa melanjutkan, deklarasi dilaksanakan secara virtual atau live streaming melalui jaringan Persatuan Gatot Nurmantyo. pihaknya mengaku meski deklarasi di tugu bersejarah ini tanpa dihadiri Gatot Nurmantyo tapi, KAMI ini sudah eksis di beberapa kabupaten termasuk di Karawang. “Dengan deklarasi ini berharap Indonesia harus lebih digdaya dan mandiri di negara yang luar biasa dan hebat ini, jadi tolong pak presiden dengan tegur sapa KAMI itu tolong didengar,” katanya.
Deklarasi di Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok juga dikawal oleh aparat kepolisian, TNI dan Satpol PP. Dikatakan M Bima Kabag Ops Polres Karawang AKBP M. Bima mengatakan pengamanan pada acara deklarasi ini mengerahkan 240 personil gabungan. “Karena ini di masa pandemi kita ingin tidak ada penyebaran klaster baru,” paparnya.
Sementara itu, puluhan massa aksi tolak deklarasi tersebut datang dengan berjalan kaki menuju titik lokasi deklarasi yang dipimpin oleh Roni Karembong Panglima Resort Gibas Karawang. Bahkan pihkanya akan mengerahkan masa lebih banyak lagi jika acara deklarasi tetap dilanjutkan. “Kita paksa bubar, coba korlapnya nanti anggota jajarannya untuk merapat,” kata Roni Karembong dihadapan masa aksi.enurut Roni, deklarasi KAMI ini dikhawatirkan terjadi klaster baru apalagi di Kabupaten Karawang ini sudah dalam kategori zona merah. “Intinya tolong hargai pemerintah tentang Covid-19, jangan sampai acara KAMI ini niatnya baik tapi bikin klaster baru Covid-19,” katanya. (mra)