Fordaru Kelola Sampah Lingkungan
CILAMAYA WETAN, RAKA- Peduli terhadap lingkungannya sendiri, Forum Pemuda Dusun Tegalwaru (Fordaru) yang anggotanya dari semua lintas profesi ini, sudah banyak berkontribusi bagi lingkungan, mulai kegiatan sosial keagamaan, hingga persoalan lingkungan hidup dan kebersihan yang inspiratif.
Ketua Fordaru Cecep Saepudin mengatakan, forum ini dibentuk pada 17 Agustus 2020 dan di resmikan Tokoh masyarakat Tegalwaru pada tanggal 9 September 2020. Pengurusnya, saat ini berjumlah 15 orang dari latar belakang berbeda. Mulai dari pesulap, pecinta reftil, guru, hingga pelajar.
Dewan penasehat Fordaru sendiri yakni seorang tokoh masyarakat di Tegalwaru Imam Rosdiana, dan dewan pembimbing Mantri Endang Taudin. Saat ini Fordaru diketuai olehnya sendiri wakilnya Erlan Maualana Yusuf. “Berdirinya Fordaru ini, didasari oleh kepedulian, serta motivasi untuk merangkul pemuda berpartisipasi aktif di dalam kehidupan bermasyarakat. Lebih-lebih bisa turut andil di dalam gerakan sosial untuk kemajuan lingkungan disekitarnya,” katanya, Jumat (27/11).
Menurutnya, Fordaru bergerak di semua bidang. Artinya tidak dikhususkan hanya satu bidang saja. Adapun kegiatan yang sudah di lakukan salahsatunya menyemarakan HUT RI 17 Agustus kemarin, kemudian menyambut tahun baru Hijriyah dengan menyalurkan santunan kepada 70 anak yatim dan 50 jompo. Hingga saat ini, Fordaru sedang fokus program pembersihan sampah.
Kenapa program sampah ini dijamah oleh Fordaru? Ia menyebutkan jika persoalan sampah dinilai sangat urgen. Terlebih memasuki musim hujan. Aliran sungai di lingkungannya sudah banyak dicampuri dengan sampah yang berserakan, ditambah masyarakat juga bingung dengan akses pembuangan sampah seperti Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang tidak terkoordinir dengan baik. “Maka dari hasil dana swadaya rekan Fordaru, kami buat bak-bak sampah yang dibuat dari bambu, hingga terbuatlah 10 bak sampah dan kami sebarkan di 10 titik lingkungan masyarakat,” katanya.
Sementara, cara mengelola sampah yang terlanjur menumpuk ini, di lakukan oleh anggota Fordaru yang di laksanakan setiap 2 hari sekali dan dikenakan jasa angkut Rp2 ribu. Wal hasil, kini masyarakat bisa dimudahkan dalam membuang sampah tanpa harus membuang ke sembarang tempat. Sementara tarif jasa angkut yang di berikan,, tentu akan dikelola kembali untuk keperluan membeli sarana dan prasarana penunjang, misalnya roda angkut, sapu, serokan, dan lainnya. Saat ini masyarakat yang sudah terdaftar dengan program sampah ini sudah ada 40 rumah, besar harapan masyarakat bak -bak sampah di buat lebih banyak lagi, karena warga semakin antusias dengan program ini. “Mudah mudahan dengan adanya gerakan ini, masyarakat bisa lebih sadar akan pentingnya hidup bersih dan bisa peduli akan lingkungannya dari sampah, apalagi saat ini kita sudah memasuki musim penghujan, ” pungkasnya. (rok)