HEADLINEKARAWANG

Krisis Air Bersih Mengancam

BERKERUMUN: Pendukung salah satu calon bupati dan wakil bupati saat mengantar pendaftaran bakal calon ke KPU.

KARAWANG, RAKA – Kemarau panjang di wilayah Karawang, membuat lima desa di Kecamatan Tegalwaru terancam krisis air bersih, akibatnya sejumlah warga harus membeli air guna kebutuhan sehari-hari.

Mahfudin, camat Tegalwaru menyebut dari sembilan desa di Kecamatan Tegalwaru, lima desa sudah mulai mengalami kelangkaan air bersih, dari lima desa tersebut yaitu Desa Kutamaneuh, Kutanlanggeng, Cintalanggeng, Cintawargi dan sebagian Cintalaksana. “Dari sembilan desa, ada lima desa yang sudah mulai kering air sumurnya, bahkan air permukaan juga,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Rabu (9/9).

Lebih lanjut, kata dia, kekeringan di wilayah Tegalwaru sudah mulai sekitar satu bulan yang lalu, namun sampai saat ini pihaknya mengaku belum ada pasokan air bersih dari pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), akibatnya masyarakat harus mencari air ke sumber mata air bahkan sampai membeli air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. “Membeli dan berupaya mencari ke sumber air diantaranya Cikahuripan, Binong, dan sumur tertentu yang masih ada (airnya),” ujarnya.

Kata Mahfudin, kelangkaan air bersih di beberapa desa wilayah Tegalwaru ini sudah musiman dan sudah terjadi puluhan tahun ke belakang. Bahkan pemerintah sudah berupaya untuk membuat pam air guna mengantisipasi terjadinya kekeringan, namun fasilitas tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik. Kelangkaan air per Sepetember ini bukan hanya terjadi di wilayah Tegalwaru, melainkan dibeberapa kecamatan pun terjadi hal serupa seperti di Pakisjaya dan Kecamatan Ciampel.

Menurut Kepala BPBD Kabupaten Karawang Yasin Nasrudin, beberapa hari kebelakang pihak BPBD sudah memasok air bersih untuk di dua desa wilayah Pakisjaya dan satu desa di Kecamatan Ciampel. “Sampai saat ini baru ada dua lokasi laporan yang sampai ke kita (BPBD) terus langsung kita kirim air bersih,” imbuhnya.

Yasin mengaku, untuk kekeringan di wilayah Tegalwaru belum ada laporan masuk, hanya pihaknya sudah mendengar informasi tersebut dari Satgas PB (Penaggulangan Bencana) di kecamatan tersebut. “Memang sudah ada informasi titik lokasi (kekeringan) tapi belum ada surat masuk, mudah-mudahan kalau hari ini ada surat, besok atau lusa dikirim (air),” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button