Kuota Mahasiswa Karawang Minim, Unsika Didemo Warga
KARAWANG, RAKA – Sejumlah elemen masyarakat melakukan unjuk rasa di depan Kampus Universitas Singaperbangsa (Unsika) Karawang, meminta adanya kuota bagi masyarakat Karawang di seleksi mandiri dalam tahapan penerimaan mahasiswa baru. Saat ini, warga asli Karawang dinilai sulit kuliah di Unsika.
Dhani Sudirman, sekretaris Karang Taruna Karawang mengaku mendapat keluhan tentang keresehan, kekecawaan dari masyarakat Karawang yang mengalami kesulitan untuk dapat menempuh pendidikan di Unsika. “Kita hari ini datang dengan 3 elemen, serikat buruh, serikat petani dan karang taruna untuk meminta dan menuntut pihak rektorat Unsika bisa mengakomodir masyarakat Karawang yang ingin berkuliah di Unsika. Sudah masuk keresehan dan kesedihan masyarakat Karawang yang ingin masuk ke Unsika ternyata sulit melalui jalur mandiri. Mudah-mudahan dengan aksi hari ini pihak rektorat bisa mengakomodir,” ujarnya, Jumat (28/6).
Ia mengatakan dari kuota sebanyak 30 persen, hanya meminta sebanyak 300 hingga 500 orang bagi masyarakat Karawang agar dapat lolos jalur mandiri di Unsika. Ia menegaskan agar Unsika tidak melupakan sejarah pendirian. “Ada kuotanya 30 persen, kita tidak meminta semua. Kalau hanya 300 sampai 500 orang khusus untuk masyarakat Karawang sudah Alhamdulillah. Ini tidak terlepas dari sejarah Unsika yang didirikan oleh masyarakat Karawang, setelah menjadi perguruan tinggi negeri jangan lupa sejarah. Masyarakat Karawang banyak yang tidak mampu kuliah ke daerah lainnya,” tambahnya.
Aduan yang masuk hingga sekarang telah ada sebanyak 150 orang. Ia meminta agar diberikan keputusan paling lambat tanggal 2 Juli. Ia melanjutkan ketika tidak terdapat keputusan apapun maka akan melakukan aksi yang lebih besar. “Aduan yang masuk ke kami lebih dari 150 orang, indikator dan transparansi tidak diberikan oleh Unsika. Syarat jalur mandiri belum tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat. Kita ingin agar masyarakat Karawang harus menjadi prioritas di jalur mandiri. Di tahun 2020 kita berhasil melakukan upaya tuntutan. Audiensi hari ini akan melakukan konsultasi dan koordinasi dengan rektor, kami menuntut sebelum tanggal 9 Juli sudah ada hasilnya. Kita berikan waktu sampai tanggal 2 Juli, kalau tanggal 2 Juli tidak ada itikad baik untuk memberikan kuota besar bagi masyarakat Karawang maka kita akan lakukan aksi besarbesaran,” imbuhnya.
Sementara itu Wakil Rektor III, Amirudin mengatakan daya tampung untuk seleksi mandiri wilayah barat sebanyak 1.311 dan daya tampung untuk seleksi mandiri prestasi sebanyak 62 orang. Ia mengungkapkan telah mengikuti aturan dari Kemenristek dan BP3 dalam tahapan penerimaan mahasiswa baru tahun 2024. Kemudian telah memberikan sosialisasi tata cara pendaftaran untuk semua jalur. “Saat ini Unsika menyelenggarakan tahapan penerimaan mahasiswa baru sesuai dengan aturan dari kementrian. Penerimaan mahasiswa baru adanya di SNPMB Kementrian dan dikelola oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3). Kami menjalankan semua pedoman, arahan yang di instruksikan. Sebelum pelaksanaan test ada sosial promosi disampaikan tahapan seleksi, ada tahapan seleksi nilai rapor, ke dua melalui seleksi nasional serempak, ketiga seleksi mandiri,” ungkapnya.
Sejak tahun 2023 untuk tahapan seleksi mandiri telah dibagi menjadi dua. Hal itu bertujuan agar mengurangi adanya pengkondisian. Ia menjelaskan untuk seleksi mandiri umum, masyarakat dapat mengikuti seleksi mandiri wilayah barat. Amirudin menambahkan seleksi mandiri wilayah barat itu merupakan saran dari KPK. “Beberapa perguruan tinggi negeri rawan pengkondisian di jalur mandiri. Unsika beberapa tahun mempunyai seleksi mandiri, karena sebagai unit kerja pemerintahan kita ikut prosedur dan pemeriksaan dari beberapa badan pemeriksaan. Dulu KPK juga pernah mengkonfirmasi tentang hal ini, maka disarankan bagi PTN baru melakukan konsersium atau penggabungan dari beberapa PTN di wilayah barat bekerjasama melaksanakan tes mandiri namanya seleksi mandiri wilayah barat. Tujuannya untuk menghindari pengkondisian dan merugikan institusi,” jelasnya.
Kemudian ada juga seleksi mandiri prestasi. Tahapan ini ditujukan bagi calon mahasiswa yang telah mempunyai prestasi di tingkat provinsi hingga internasional. Syarat untuk ikut seleksi tersebut berupa juara 1 tingkat provinsi, juara 1 sampai 3 untuk tingkat nasional dan juara 1 sampai 3 tingkat internasional. “Kita sudah ikut seleksi mandiri wilayah Barat saat ini. Sekarang juga masih melaksanakan tahapan penerimaan mahasiswa baru. Adapun seleksi yang dikelola Unsika namanya seleksi mandiri prestasi, kita akan mencoba meningkatkan mutu kualitas mahasiswa melalui jalur penerimaan. Artinya kita menerima talenta terbaik yang memiliki prestasi. Tentunya prestasi yang dapat menunjang nama baik dan citra serta dapat berkelanjutan ketika mereka sudah menjadi mahasiswa Unsika. Program ini baru di launching tahun 2023. Mandiri prestasi minimal provinsi juara 1, nasional juara 1 sampai 3, internasional juara 1 sampai 3,” tutupnya. (nad)