Pengolahan Sampah TPAS Jalupang Mendesak
SEMAKIN MENUMPUK: Gunungan sampah di TPAS Jalupang sudah semakin membludak. Warga mengambil sampah yang bisa dimanfaatkan untuk dijual kembali. Sampah di TPAS ini hanya menumpuk tidak ada yang mengolah.
KARAWANG, RAKA – Rencana Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mengelola TPAS Jalupang hingga saat ini belum ada realisasi. Warga mendesak sagar kerjasama ini disegerakan.
Tokoh masyarakat Desa Wancimekar Taryadi, mempertanyakan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang mengenai kejelasan dan kelanjutan rencana proses pengelolaan sampah di TPAS Jalupang yang akan dipihak ketigakan. Dirinya berharap rencana mengelola sampah oleh pihak ketiga segera dilaksanakan. “Kelanjutannya bagaimana? Harus segera ada tindak lanjut untuk pengelolaan sampah di Jalupang. Jika tidak sampah akan terus menumpuk dan berdampak terhadap area pesawahan,” katanya, kepada Radar Karawang, kemarin.
Asep Saepudin, warga Perumahan PMI 2 Desa Pangulah Utara, mengeluhkan kondisi TPAS Jalupang yang menampung sampah dari tiga puluh kecamatan yang ada di Karawang itu. Kondisi sampah yang sudah sangat menumpuk menimbulkan bau ke pemukiman warga di sekitar TPAS. “Kalau habis kehujanan terus kebawa angin baunya sampai ke kecamatan juga. Itu kan berdampak terhadap kesehatan,” ujarnya.
Asep berharap, Pemda Karawang segera memberikan solusi terhadap kondisi TPAS Jalupang yang dikeluhkannya itu. Solusi yang harus dilakukan, lanjut dia, ialah dengan mengolah sampah melalui teknologi dan industri pengolahan berskala besar. Sehingga lokasi TPAS yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya itu tidak dikeluhkan dan berdampak terhadap masyarakat. Menurutnya, perluasan area TPAS bukan menjadi solusi jika tidak dilakukan pengolahan dan penguraian sampah di lokasi. “Butuh berapa hektar lagi kalau tidak dilakukan pengolahan. Jangan sampai masalah di kota selesai karena sampah terangkut, sementara di sini jadi masalah bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya.
Dia menambahkan, rencana adanya kerjasama dengan pihak ketiga yang sudah didengarnya sejak beberapa bulan kebelakang untuk mengelola sampah juga belum ada kelanjutan. “Terlepas mau pihak ketiga atau tidak yang penting ada pengolahan sampah. Misalnya dari sampah jadi gas atau jadi apa kan lebih bermanfaat dan akan menjadikan lapangan pekerjaan bagi lingkungan sekitar,” ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang Wawan Setiawan mengatakan, progres rencana kerjasama dengan pihak ketiga tetap dilanjutkan. Saat ini tahap yang sedang dikerjakan ialah proses lelang. “Masih proses lelang. Setelah ada pemenang lelang nanti langsung peletakan batu pertama. Saya pastikan tahun 2020 sudah mulai,” ujarnya. (nce)