KARAWANG, RAKA – Jumlah pasien corona mengalami lonjakan dalam beberapa hari ini di Kabupaten Karawang. Hal itu berdampak pada penuhnya rumah sakit. Seperti yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang. Bahkan, di depan ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) terpampang tulisan “IGD penuh tidak menerima pasien baru”.
Dikonfirmasi akan hal itu, Plt Dirut RSUD Karawang dr Fitra Hergyana membenarkan jika ruang IGD RSUD sudah tidak mampu menampung pasien baru. Itu karena lonjakan kasus corona meningkat tajam. “Diperkirakan para penghuni ruang IGD merupakan pasien yang terpapar Covid-19. Keadaan sekarang memang penuh, kita tidak bisa menerima pasien baru, lonjakan kasus Covid-19 luar biasa sekali,” ucapnya kepada Radar Karawang, Kamis (24/6). Meski begitu, kata Fitra, ruang IGD tidak ditutup seperti pemberitaan yang beredar di media sosial, hanya saja tidak menerima pelayanan pasien baru karena keterbatasan ruangan.
Untuk mendapatkan penanganan intensif bagi warga yang membutuhkan perawatan, pihaknya mengarahkan untuk datang ke rumah sakit swasta atau klinik yang memiliki ruang IGD. “Karena sekarang warga punya jaminan kesehatan, jadi bisa gunakan itu untuk mendapatkan perawatan gratis. Bukan kita tidak mau menerima, tapi memang kondisinya sudah penuh,” tambahnya.
Masih dikatakanya, pemasangan pengumuman penuhnya ruang IGD itu juga untuk menekan perkumpulan di ruang tunggu, yang dinilai berpotensi penyebaran Covid-19. “Sebelum kita pasang pengumuman ini warga banyak menunggu, dan meminta untuk mendapatkan perawatan di ruang IGD ini. Makanya kita pasang agar warga bisa membaca dan memilih rumah sakit lain untuk mendapatkan perawatan,” pungkasnya.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, kenaikan jumlah kasus per hari Rabu kemarin mencapai 319 orang, dimana kasus ini merupakan kasus tertinggi dari sebelumnya di Karawang. Jumlah bed yang tersedia sekitar 1.208 bed dan hampir penuh dengan keadaan pasien bergejala sedang-berat. “Ruangan HCU maupun ICU pun penuh karena banyak pasien yang mengalami perburukan. Sehingga peran masyarakat melalui PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sangat penting untuk mengendalikan Covid-19 bersama-sama,” ujarnya.
Saat ini, dikatakan Cellica, upaya yang dilakukan yakni mengoptimalkan treatment bagi pasien-pasien yang membutuhkan penanganan ekstra atau bergejala berat adalah dengan membuka beberapa hotel, agar pasien yang mengalami perbaikan bisa dialihkan untuk pemulihannya. “Sehingga bed di rumah sakit dapat digunakan untuk pasien yang lebih membutuhkan perawatan yang lebih,” tandasnya.
Tantangan bagi Pemkab Karawang yaitu kondisi saat ini para tenaga kesehatan baik yang di rumah sakit maupun di puskesmas banyak yang terpapar Covid-19, dan sedang melakukan isolasi mandiri. “Para nakes ini ada yang terpapar dari lingkungan keluarga, lingkungan maupun ketika melaksanakan tugasnya,” ujarnya.
Bupati berharap masyarakat dapat menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan benar, karena peran serta Masyarakat sangat membantu untuk menangani lonjakan Covid-19 di Kabupaten Karawang. (mal)