KARAWANG

Terdampak Banjir, 8.865 Hektare Sawah Puso

KARAWANG, RAKA – Banjir yang terjadi pada Februari lalu, berdampak pula bagi para petani. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Karawang per Rabu (8/3), ada 8.865,20 hektare sawah yang mengalami puso.
Kepala Bidang Perkebunan dan Perlindungan Tanaman DPKP Karawang Dadan Danny menyampaikan, terdapat 3 kecamatan yang mengalami dampak terbesar banjir. “Dari 30 kecamatan, ada 3 kecamatan yang paling terkena dampak. Cilebar, Cilamaya Kulon sama Tempuran terdampak puso semai tanam,” ujarnya, pada Jumat (10/3).
Masing-masing kecamatan mengalami dampak dengan jumlah yang berbeda. Di Cilebar persemaian 2.106 hektare, pertanaman 379 hektare. Cilamaya Kulon Persemaian 1.426, Pertanaman 596 hektare. Tempuran persemaian 240 hektare, pertanaman 896 hektare. Total lahan persawahan di Karawang ada seluas 101.143,40 hektare. Luas sawah yang tergenang banjir ada sebanyak 12.609,10 hektare. Sebanyak 8.865,20 hektare mengalami kerusakan dan 3.743,90 hektare masih dalam kondisi aman. “Di Cilebar persemaian 2.106 hektare, pertanaman 379 hektare. Cilamaya Kulon Persemaian 1.426, Pertanaman 596 hektare. Tempuran persemaian 240 hektare, pertanaman 896 hektare. Di kita ada 101.143,40 hektare luas sawah,” tambahnya.
Danny menjelaskan telah melakukan pendataan jumlah Kelompok Tani (Poktan) yang mengalami kerusakan sejak 25 Februari 2023. Hingga sekarang ini petani hanya mendapatkan bantuan dari pihak Kementrian Pertanian saja. Bantuan ini berupa benih padi sebesar 25 kilogram dan pompa air untuk 5 kelompok tani. Ia pun menuturkan akan kembali mengajukan bantuan bibit kepada Kementrian Pertanian. “Secara simbolis pada 1 Maret ada kunjungan kerja Kementan ke Desa Ciptamargi Kecamatan Cilebar, mereka memberikan bantuan benih padi 5 kantil (masing-masing 25 kg) dan pompa air, diterima oleh 5 kelompok tani,” imbuhnya.
Ia berharap agar para petani yang terkena dampak bisa tegar dengan kondisi pasca banjir ini. Dia pun menghimbau agar petani bisa mengajukan diri untuk menerima bantuan apabila tergabung dalam kelompok dan sudah terdaftar dalam Sistem Informasi Managemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan). “Mudah-mudahan petani tidak larut merasa kecewa, harus tetap tegar dengan kondisi saat ini. Petani bisa mendapatkan bantuan apabila tergabung dalam kelompok dan sudah terdaftar simluhtan,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Back to top button