KARAWANG

Teror DBD, Korban Berjatuhan

KARAWANG, RAKA – Memasuki musim penghujan biasanya penyakit demam berdarah mulai menebar teror. Di Kecamatan Klari misalnya, ada sekitar 10 orang yang kena penyakit tersebut dalam dua bulan terakhir.

Kepala Puskesmas Klari Nur Choiriyah mengatakan, bulan September-Oktober ini kurang lebih ada 10 orang yang terkena penyakit demam berdarah.

Ia menjelaskan, 10 orang yang terkena penyakit demam berdarah tersebut, terbagi di beberapa desa yang ada di Kecamatan Klari. “September ada tiga orang, di Walahar satu orang, di Belendung dua orang. Oktober 7 kasus, Cibalongsari empat kasus, Duren tiga kasus,” tambahnya.
Dia menerangkan, dari sepuluh kasus penyakit demam berdarah tersebut, tidak ada satupun yang meninggal. “Tidak ada yang meninggal Alhamdulillah. Kalau itu (jika ada pasien meninggal) masuknya jadi kejadian luar biasa,” terangnya.

Dia menjelaskan, penyakit demam berdarah diakibatkan oleh nyamuk aedes aegeypti yang berkembang di air liur nyamuk. Dalam tujuh hari nyamuk tersebut bisa terbang 100 meter jika kena orang lain. Orang tersebut juga tertular penyakit demam berdarah. “Nyamuk aja sih, menularnya lewat air liur nyamuk, yang biasanya terbang terus terkena orang, sehingga orang yang sehat dapat tertular,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, biasanya gejala yang dialami oleh demam berdarah dimulai dengan demam dan semua penyakit pasti dimulai dari demam. “Untuk DBD demam terus menerus dan lesu, di hari kedua dan ketiga nyeri ulu hati, dan di tangan bintik-bintik merah, kemudian muntah darah, dan mimisan,” terangnya.

Ia berharap masyarakat kembali seperti zaman dulu memberantas sarang nyamuk, dan menaburkan pembunuh jentik. “Yang pasti harus melakukan pemberantasan sarang nyamuk, kalau yang di perumahan talang airnya harus dibersihkan,” tandasnya.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, kasus DBD dari Januari hingga Juni 2022 mencapai 743. Rinciannya, Januari ada 105 kasus, Februari 57, Maret 109, April 98, Mei 164, dan Juni 210 kasus. Hingga Juni, delapan warga meninggal karena DBD. Adapun sepanjang 2021 mencapai 929 kasus, tercatat 9 warga meninggal. Pencegahan kasus yang efektif bukan dengan cara fogging, melainkan dengan menerapkan 3M yakni menguras, menutup dan mendaur ulang barang bekas. Adapula cara tambahan yakni dengan menggunakan lotion anti nyamuk maupun obat nyamuk elektrik. (fjr)

Related Articles

Back to top button