Warga Bantaran Citarum Mulai Waspada
RENGASDENGKLOK, RAKA – Ketinggian debit air sungai Citarum masih fluktuatif atau tidak menentu. Hal itu yang menjadi kekhawatiran warga Rengasdengklok.
Adi (50) warga Dusun Bojong Tugu II, Rengasdengklok Selatan, mengatakan beberapa hari kebelakang ketinggian air Citarum tidak tentu. Misalnya saja per hari Kamis (10/11) ini air Citarum mengalami turun naik.
“Tadi pagi airnya naik, terus siang itu turun lagi,” katanya saat ditemui di jembatan penghubung Rengasdengklok-Pebayuran, Kamis (10/11).
Lebih lanjut Adi beranggapan ketinggian air Citarum ini diakibatkan hujan dari wilayah Bandung, Purwakarta dan sekitarnya. Sebab kata dia, sederas apapun hujan di Karawang tidak akan berdampak pada ketinggian air Citarum atau bedahnya tanggul Citarum.
“Biasanya kan ini air kiriman dari luar kayak Purwakarta dan Bandung,” imbuhnya.
Dengan begitu, Adi berharap pemerintah jangan membuka terlalu besar pintu air Jatiluhur, karena akan berdampak pada ketinggian air Citarum yang mengaliri wilayah Karawang. Dan itu yang menjadi kekhawatirannya.
“Pokoknya asal jangan dibuka berbarengan saja pintu air Jatiluhur nya,” ujar Adi yang rumahnya tak jauh dari bantaran Citarum.
Sebelumnya, Kepala Desa Karyasari Asur Pudian meminta agar warga yang rumahnya di dekat tanggul Citarum, supaya selalu berhati-hati dan waspada. Sebab kata Asur, sekitar tahun 1960-an tanggul Citarum di Karyasari sempat jebol.
“Semoga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” kata Asur yang rumahnya juga dekat tanggul Citarum. (mra)