Warga Rengasdengklok Selatan Lestarikan Tradisi, Hajat Bumi Diawali Kirab Pusaka
RENGASDENGKLOK, RAKA – Warga Desa Rengasdengklok Selatan, tengah sibuk menghias dongdang, benda yang akan membawa makanan saat hajat bumi nanti. Dongdang ini, memeriahkan iring-iringan hajat bumi.
Setiap 17 Dzulqa’dah atau sering disebut bulan hapit. Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Rengasdengklok Selatan gelar acara tasyakuran atau hajat bumi. Acara itu akan berlangsung di Monumen Tugu Kebulatan Tekad pada Jumat (17/6) sore. Hajat bumi tahun ini ada perbedaan dari sebelumnya. Sekertaris PHBI Rengasdengklok Selatan Daday, mengatakan acara hajat bumi sekarang akan diawali dengan kirab pusaka. “Tahun sebelumnya acara hanya bertempat di tugu dan tidak ada kirab pusaka,” katanya, Kamis (16/6).
Kirab pusaka ini atas inisiatif dari kelompok yang bergerak di bidang seni dan budaya. Mereka juga akan turut memeriahkan pada acara hajat bumi ini.
“Nanti kirab pusaka ini dimulai dari makam kapten Masrin menuju monumen tugu kebulatan tekad,” ujarnya.
Daday menambahkan, hajat bumi yang diselenggarakan PHBI ini sebagai ungkapan rasa syukur. Selain itu, dengan acara hajat bumi atau bababrit ini juga untuk merawat budaya dan mendoakan para pahlawan. “Alhamdulillah acara hajat bumi ini dari tahun ke tahun semakin ramai,” katanya.
Humas PHBI Betong menyebut, panitia sudah mempersiapkan acara hajat bumi ini dari seminggu yang lalu. Kata dia, babarit tahun ini dipastikan akan lebih meriah dari sebelumnya. Hal itu dapat dilihat dari antusias warga sekitar dan kelompok atau komunitas lainnya yang mendukung kegiatan ini. “Kegiatan ini tidak hanya dihadiri masyarakat sekitar tugu saja, tapi nanti juga akan datang dari warga luar kecamatan,” pungkasnya. (mra)