Yoyoh Supriatin Meninggal, Regenerasi Sinden Mandek
KARAWANG, RAKA – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang mengaku kesulitan mencari generasi sinden Karawang. Apalagi, setelah sinden Karawang yang memiliki bakat luar biasa Yoyoh Supriatin meninggal dunia baru-baru ini, Karawang belum memiliki lagi sinden multitalenta seperti Yoyoh.
Kepala Bidang Budaya Disparbud Waya Karmila menuturkan, Yoyoh merupakan sinden yang unik. Memiliki kemampuan bermain alat musik kecapi dan bernyanyi sekaligus. Karya Yoyoh tidak hanya diakui di tingkat kabupaten saja, melainkan telah diakui hingga tingkat nasional. “Beliau sinden yang unik karena kecapi tunggal, bermain alat musik dan menyanyi. Nama beliau harum di tahun 1980 an dan sudah mengharumkan nama baik Karawang. Lagu beliau di rekam dengan menggunakan kaset pita. Bukan hanya di Karawang tapi tingkat Jawa Barat dan nasional pun sudah mengetahui beliau,” imbuhnya, Selasa (14/5).
Saat ini, lanjutnya, belum ada generasi multitalenta untuk sinden di Karawang. Sejauh ini sinden legendaris yang telah mempunyai karya hingga diakui di luar Karawang hanya tersisa satu orang. “Belum ada regenerasi untuk sinden yang sekarang tetapi sudah banyak sinden di Karawang. Sinden legendaris di Karawang juga banyak. Sinden yang melegenda itu hampir 20 tetapi sudah ada yang meninggal dunia, sekarang yang masih hidup Ijah Khodijah,” lanjutnya.
Waya mengaku, proses regenerasi sinden di Karawang masih banyak mengalami kendala. Hal itu diakibatkan oleh adanya seni modern yang telah masuk dan tidak ada sinden yang mempunyai multitalenta. “Regenerasi sinden di Karawang itu masing-masing kemampuan sehingga ketika ada sesuatu yang gawat kita bisa tampilkan. Pelatihannya di sanggar masing-masing. Kendalanya banyak, diantaranya para sinden yang multitalenta tidak banyak, kedua seni tradisional berbeda dengan seni modern sedangkan sekarang sudah terkontaminasi dengan yang modern. Sekarang yang sudah jarang itu juru kawi wayang golek, harus mempunyai cengkok dan ciri khas yang berbeda dari seni yang lainnya,” terangnya.
Nace Permana, Ketua Seniman Jawa Barat mengungkapkan untuk Yoyoh Supriatin belum mendapatkan respon dari pemerintah. Yoyoh merupakan seniman asal Karawang yang multitalenta dan karya seniman itu masih dapat dinikmati hingga sekarang. “Ibu Yoyoh adalah seniman Karawang yang multitalenta dan karya beliau sudah diakui di tingkat Jawa Barat dan nasional. Beberapa penghargaan dari pemerintah juga sudah di dapat. Di akhir hayatnya beliau kurang di respon dari pemerintah. Beberapa karyanya masih bisa di rasakan sampai saat ini,” ungkapnya.
Ia menegaskan untuk regenerasi sinden di Karawang memang masih minim. Bagi seseorang yang ingin menjadi sinden maka harus mempunyai bakat dalam bidang karawitan. Nace mengatakan diperlukan adanya peran aktif dari pemerintah Karawang untuk mengaktifkan sanggar-sanggar di Karawang. “Untuk generasi sinden saat ini memang cukup minim, karena sinden bukan hanya seseorang yang ingin menjadi sinden saja tetapi juga harus dibekali dengan bakat. Sekolah di bidang seni karawitan nyaris tidak ada dan hanya ada di Bandung, itupun juga jarang peminatnya. Perlu dibangkitkan kembali sanggar-sanggar di Kabupaten Karawang dan harus dibekali dengan ilmu di bidang karawitan,” lanjutnya. (nad)