Kementan Ingatkan Produktifitas Pertanian Jangan Kendur

LEMAHABANG, RAKA- Sebagai penyangga pangan dan produsen beras terbesar kedua, Pemkab Karawang diingatkan untuk tetap menjaga produktifitas pertanian jangan sampai kendur.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi saat meninjau panen raya padi di Desa Pulomulya, Kecamatan Lemahabang, Rabu (24/5). Harvick mendorong agar Pemkab Karawang terus menjaga produksi dan produktivitas pertanian dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional. Apalagi saat ini, Indonesia sudah memasuki cuaca ektrem el nino alias musim kemarau panjang yang diperkirakan berlangsung hingga Agustus mendatang. “Pesan saya, karena Karawang ini sebagai penyangga pangan dan produsen beras terbesar nomor dua, tentu saja agar jangan sampai kendur, tetap menjaga produktivitas,” katanya.
Harvick mengatakan, Karawang adalah salah satu sentra padi terbesar yang ada di Jawa Barat dengan rata-rata produktivitas produksi di atas 7 ton per hektare. Selain tanah yang subur, Karawang juga merupakan wilayah sentra padi terluas yang ada di Indonesia. “Saya tidak pernah meragukan sektor pertanian di Kabupaten Karawang, terutama pada komoditas padi. Sebagaimana kita tahu, Kabupaten Karawang merupakan penghasil beras terbesar kedua nasional. Dengan adanya padi varietas unggul dari BSIP Jawa Barat ini, saya berharap produktivitas padinya terus meningkat,” terangnya.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menuturkan, rata-rata produksi di Karawang mencapai 1,3 juta ton setiap tahun dengan luas lahan persawahan mencapai 95 ribu hektare. “Angka sebesar itu kalau dikonversi menjadi beras, maka hasilnya mencapai 800 ribu ton beras. Dengan kondisi dua kali tanam dalam setahun, maka luas panen di Karawang mencapai 190.000 hektare. Dengan rata-rata produksi padi sebanyak 7-8 ton per hektare, maka total produksi dalam setahun mencapai 1,3 juta ton,” pungkasnya. (pro)