Majelis Taklim Annisa Berbagi

BERI TAKJIL: Seorang penumpang bus diberi takjil oleh ibu-ibu Perumahan Buana Tamansari yang tergabung dalam Majelis Taklim Annisa, Senin (18/5).
Ibu-ibu Buana Tamansari Jadi Relawan
KARAWANG, RAKA – Berbagi di bulan Ramadan sudah menjadi tradisi bagi ibu-ibu Majelis Taklim Annisa, Perumahan Buana Tamansari, Desa Margasari, Kecamatan Karawang Timur.
Setiap menjelang magrib, mereka menyediakan takjil gratis yang disimpan di masjid, namun untuk tahun ini mereka membagikannya juga di depan gerbang perumahan untuk pengendara yang melintas. “Sudah berjalan selama lima tahun, tapi karena sekarang lagi wabah corona kan tidak boleh berjamaah di masjid. Jadi kita bagikan untuk pengendara,” terang Dewi Komalasari, ketua Majelis Taklim Annisa, Senin (18/5).
Dewi mengatakan, kegiatan ini berlangsung sejak awal Ramadan, berbagai menu takjil disediakan seperti kolak, bubur kacang, dan lainnya. Setiap hari tugas memasak dan membagikan takjil digilir masing-masing blok. Di awal Ramadan, mereka hanya bisa menyediakan sekitar 50 porsi takjil, namun seiring berganti hari terus bertambah bahkan sore kemarin mencapai 200 porsi. “Dananya dari donasi sukarela warga di sini, ini sedekah dari mereka, kita ingin berbagi untuk yang membutuhkan dan yang berbuka di jalan,” terangnya.
Salah satu jamaah Majelis Taklim Annisa, Dwi Setyowati (41) motivasinya ikut bergabung membagikan takjil adalah dorongan untuk bersedekah, meski hujan mengguyur sore kemarin tidak menjadi halangan. Menurutnya sedekah tidak perlu menunggu kaya, apapun yang diberikan dan berapapun besarnya akan mendapat pahala, jika dengan hati yang ikhlas. “Apalagi bulan Ramadan, memberikan air putih saja bagi yang berpuasa itu pahalanya kan luar biasa,” ucap wanita yang akrab disapa Umi Lulu ini.
Ia berharap kegiatan seperti ini memberi manfaat baik bagi para jamaah majelis taklim, maupun mereka yang mendapatkan takjil gratis. Terlebih saat ini banyak yang terdampak ekonomi karena corona sehingga bantuan sekecil apapun tentunya sangat berarti. Ia juga berharap kegiatan seperti ini menjadi inspirasi bagi warga lain apalagi yang lebih mampu.
Jamaah lainnya, Nurhayati (44) merasa senang sebab baginya ada kebahagiaan tersendiri dalam berbagi. Kegiatan mereka semata-mata untuk mencari rido Allah sehingga tidak merasa lelah. Rumah wanita yang akrab disapa Ibu Uu bahkan dijadikan dapur umum untuk menyiapkan takjil. “Capek ya pasti, tapi karena lillahi ta’ala jadi dibawa happy, banyak juga yang bantu, persaudaraan dan kekompakan kita juga lebih terjalin,” ujarnya.
Ketua RT 31 RW 03 Saepudin mengapresiasi kegiatan para jamaah majlis taklim tersebut. Ia berterima kasih kepada ibu-ibu yang rela mengorbankan harta, waktu dan tenaganya untuk kegiatan sosial. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat berlangsung di tahun berikutnya. “Mungkin bisa sampai 20 tahun kedepan, turun menurun lintas generasi,” pungkasnya. (din)