Uncategorized
Trending

Masih Ada Warga Purwakarta Tinggal di Gubuk, Begini Respon Pemkab

PURWAKARTA, RAKA – Di Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, sepasang suami istri, Mang Ujang dan Juwita, bertahun-tahun tinggal di sebuah gubuk yang hanya berdinding terpal dan beratapkan plastik seadanya.

Kondisi ini membuat keduanya harus hidup dengan keterbatasan, jauh dari kata layak.
Keberadaan rumah gubuk itu akhirnya terungkap ke publik dan mendapat perhatian pemerintah daerah.

Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein meninjau langsung lokasi tempat tinggal Mang Ujang. Saat melihat kondisi rumah, ia akan segera memberikan bantuan untuk renovasi rumah tersebut.

Baca Juga: Anggaran DPUTR Naik Rp104 Miliar

“Ini bukan sekadar soal tempat tinggal, tapi juga menyangkut martabat warga. Masyarakat harus bisa hidup di rumah yang aman dan nyaman,” ujar Binzein, Jum’at (22/8).

Setelah melakukan peninjauan, pemerintah memutuskan untuk membongkar bangunan darurat itu dan membangunkan rumah baru yang lebih layak bagi keluarga Mang Ujang.

Kondisi yang menimpa keluarga Mang Ujang menjadi gambaran nyata masih adanya persoalan rumah tidak layak huni di Purwakarta. Beberapa warga lain di pelosok desa kemungkinan menghadapi situasi serupa, namun belum sepenuhnya terdata atau mendapat penanganan.

Pemerintah menegaskan akan terus memperluas program pembangunan rumah layak huni ke berbagai kecamatan.

Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Purwakarta, Rika Rilayawati. Baznas ikut menyalurkan bantuan dan memastikan kebutuhan dasar keluarga tersebut tetap terpenuhi selama masa transisi.

Tonton Juga: ARIE HANGGARA, THE BIRTH OF THE CHILD PROTECTION LAW

Rika menekankan, kerja sama antara pemerintah dan lembaga sosial untuk menanggulangi masalah kemiskinan di daerah.

“Sinergi ini penting agar bantuan tidak hanya datang sekali, tetapi berkesinambungan,” ujarnya.

Langkah pemerintah membongkar dan membangun kembali rumah Mang Ujang mendapat respons positif dari warga sekitar. Mereka menilai perhatian langsung dari pemerintah merupakan bukti adanya kepedulian terhadap kondisi masyarakat yang hidup di bawah garis kelayakan. (yat)

Related Articles

Back to top button