KARAWANG, RAKA – Amira Lubna Salwa Alawiyah, Siswi SMAN 1 Karawang memiliki ketertarikan di bidang olahraga renang. Ketertarikannya bermula dari orang tua yang juga sebagai pelatih renang.
Amira Lubna Salwa Alawiyah, Siswi SMAN 1 Karawang tertarik dengan bidang olahraga renang berawal dari menemani orangtua yang berprofesi sebagai pelatih renang. Ia mengatakan pada usia 3 tahun pertama kali mengikuti perlombaan berenang di Batujaya. Ia mengaku saat itu tidak memperoleh juara apapun.
“Awalnya aku tidak serius di renang tapi orangtua pelatih renang, waktu aku umur 6 bulan tidak ada yang jaga dan papa minta aku buat diceburin tapi mama tidak mau. Ternyata waktu di ceburin aku bisa, dari situ aku ikut mama sama papa melatih renang. Pertama kali aku ikut lomba itu di Batujaya waktu umur 3 tahun dan lawannya 9 tahun,” ujarnya Kamis (5/9)
Meski memiliki orangtua yang berprofesi sebagai pelatih, namun ia mengaku hingga sekarang rasa malas masih menjadi kendala terbesar. Ketika mengikuti perlombaan O2SN pun Amira baru mengetahui informasi ketika 7 hari sebelum perlombaan. Ia juga mengaku pernah mempunyai keinginan untuk berhenti sebagai atlet renang, namun dorongan ingin membuat bangga orangtua memberikan semangat baru untuk tetap menekuni bidang renang.
“Kesulitannya di rasa malas, waktu aku kelas 6 posisinya Covid dan aku SMP nya di IT jadi renang tidak boleh jadinya aku pernah off 3 sampai 4 tahun. Senangnya saat menang merasa bangga, dan bisa mengharumkan nama orangtua juga. Aku selama ini diajarin renang sama orangtua. Alhamdulillah kemarin waktu lomba dapat juara 3. Aku tahu ada 02SN satu Minggu sebelum lomba. Jadi aku latihan hanya 7 kali setiap hari, 4 kali latihan sama teman papa latihannya dan 3 kalinya latihannya sama papa,” jelasnya.
Selain itu Amira juga mempunyai keinginan agar dapat lolos universitas melalui jalur prestasi. Ia melanjutkan, masih merasa kesulitan dalam mengatur waktu antara latihan berenang dengan latihan cheerleader. Amira mengambil solusi dengan meminta bantuan kepada orangtua.
“Pertama untuk mencari universitas juga, karena kalau pakai prestasi tidak pakai biaya dan pesan dari almarhum kakak untuk tetap lanjut renang. Aku ingin fokus di renang supaya tidak terburu-buru latihannya kalau ada perlombaan. Lumayan kesulitan karena sekarang aku juga ikut cheerleader ditambah juga tugas sekolah. Jadi satu Minggu aku latihannya hanya satu sampai dua kali aja sekarang. Alhamdulillah aku dibantu mama juga untuk mengatur waktunya,” tutupnya. (nad)