KARAWANG, RAKA – Penggunaan teknologi ternyata tidak serta merta memutus praktik percaloan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcatpil) Kabupaten Karawang. Calo sepertinya sudah mempelajari sistem yang baru, sehingga meskipun sudah online tetap masih bisa saja beroperasi.
Kepala Bidang Pencacatan Sipil Nining Ratnaningsih melalui stafnya Hasan Habsi menyampaikan, saat ini pelayanan akta kelahiran online via WhatsApp sudah berlangsung secara maksimal. “Alhamdulillah pelayanan sudah berlangsung baik, antusias masyarakat cukup tinggi. Kendala saat ini ada indikasi percaloan, kita sudah tandai nomor-nomor yang melakukan percaloan, kita langsng blokir nomornya,” ujarnya, saat ditemui Radar Karawang, di ruang kerjanya, Kamis (1/11).
Saat ini untuk pelayanan sendiri, kata Hasan, Disdukcatpil sudah menyiapkan tiga nomor pelayanan akta kelahiran, sehingga masyarakat sudah tidak perlu lagi susah-susah membuat akta kelahiran ke kantor Disdukcatpil. “Caranya persyaratan di foto secara jelas atau minimal bisa terbaca, informasi dan formulir persyaratan juga bisa ditanyakan secara via online kepada nomor yang disediakan. Masyarakat bisa mengambil akta kelahiran yang sudah jadi dengan membawa persyaratan fisik,” katanya.
Bila persyaratan yang dikirim sudah lengkap, lanjut Hasbi, maka data akan langsung diproses, bila terdapat data yang belum lengkap pihak Disdukcatpil akan menginformasikan kekurangan datanya. “Yang sudah terindikasi sudah ada dua nomor sebagai calo, kita lakukan peneguran secara online dan langsung tegur secara lisan,” paparnya.
Hasbi meminta masyarakat tidak menggunakan jasa calo. Kalau pun tidak bisa melakukan proses sendiri, minimal diwakilkan oleh anggota keluarga yang tertera dalam kartu keluarga. “Kita punya data dan sudah pasti ketahuan mana calo, mana yang betul ingin mengurus dokumen. Jika teguran tertulis tidak bisa, kita gunakan lisan. Kalau masih ngeyel kita laporkan kepada pihak kepolisian,” tegasnya.
Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Maradona, akan menindak lanjuti informasi adanya praktik percaloan di Disdukcatpil untuk memastikan kebenarannya. “Ya nanti coba kita cek informasi itu betul atau tidak,” pungkasnya. (apk)
