RadarKarawang. id – Politik uang warnai Pilkada Karawang. Ada yang dapat Rp20 ribu hingga Rp30 ribu.
Praktik politik uang masih mewarnai dalam pemilihan calon Bupati Karawang dan Wakil Bupati Karawang. Sejumlah masyarakat mengaku mendapatkan uang sebelum mencoblos dari kedua kandidat.
Baca juga: Ribuan Kertas Suara Dimusnahkan di Purwakarta
Warga kabupaten Karawang lainnya berinisial R (48) mengatakan, bahwa pada Pilkada tahun ini, baik tim sukses 01 maupun tim sukses 02 ada yang memberikan uang cendol kepada masyarakat.
“Uang cendol dari tim sukses 02 lebih besar dari pada dari tim sukses 01. Kalau uang cendol dari tim 02 sebesar Rp 30 ribu rupiah per kepala, sedangkan kalau dari tim sukses 01 sebesar Rp 20 ribu rupiah per kepala,” katanya, pada Rabu (27/11).
Hal senada juga dikatakan warga Purwasari, Nn (32), ia mengaku mendapatkan uang dari tim calon bupati dan wakil bupati nomor urut 01 sebesar Rp20 ribu.
“Tadi sebelum berangkat dapat Rp20 ribu. Kalau dari tim 02 katanya mah Rp30 ribu,” paparnya.
Tonton juga: Kisah SBY Selamatkan Prajurit Musuh di Timor Timur
Hanya saja, pembagian uang yang biasa disebut uang cendol tersebut tidak merata.
Ada warga juga yang tidak mendapatkannya seperti salah satu warga Kabupaten Karawang yang berinisial R (28).
Pada Pilkada sebelumnya dia mendapatkan uang cendol, namun pada Pilkada tahun ini tidak mendapatkan uang cendol sepeser pun dari tim sukses pasangan calon.
“Biasanya kalau ada Pilkada suka dapat uang cendol, tapi sekarang belum ada yang ngasih. Padahal kalau dikasih uang cendol lumayan buat jajan atau buat beli rokok,”katanya, kepada Radar Karawang.
Dijelaskannya, karena tidak mendapatkan uang uang cendol, dirinya menjadi bingung untuk memilih pasangan calon.
Di mana setiap pemilihan dia mencoblos calon yang memberikan uang cendol. “Saya bingung mau pilih calon bupati dan wakil bupatinya siapa. Tapi kalau pemilihan calon Gubernur dan Wakil Gubernur saya sudah memiliki pilihan, meskipun tidak mendapatkan uang cendol,” terangnya.
Disampaikannya, calon pemimpin ketika sudah terpilih terkadang lupa dengan masyarakat sehingga wajar saja masyarakat mengharapkan uang cendol.
“Kita sebagai masyarakat suka mengharapkan uang cendol, kerena kalau sudah terpilih pemimpin itu lupa sama masyarakat,” ungkapnya. (zal)