SUKSES: Desi Nilam Sari bersama sang suami sukses mengelola usaha es pisang ijo dan tahu bakso. Omzet pengusaha yang tinggal di Perumahan Buana Tamansari Blok B 90, Desa Margasari, Kecamatan Karawang Timur, mencapai jutaan rupiah per bulan.
Rasa Nikmat, Higienis, Menyegarkan
KARAWANG, RAKA – Salah satu usaha es pisang ijo dan tahu bakso milik warga Perumahan Buana Tamansari Blok B 90, Desa Margasari, Kecamatan Karawang Timur, terbilang sukses, selain omzetnya yang cukup besar, cita rasanya pun boleh diadu.
Pemilik usaha es pisang ijo dan tahu bakso, Desi Nilam Sari (40) mengatakan, usahanya sudah dimulai sejak 2010 yang berlokasi di Cikarang. “Baru berjalan dua tahun aku pindah ke Karawang, soalnya suami aku pindah tugas ke Karawang. Makanya aku pindah usaha ini di Karawang,” ucapnya kepada Radar Karawang, Selasa (1/9).
Ia menambahkan, awalnya ia membuka usaha tersebut untuk mengisi waktu luang sebagai ibu rumah tangga, namun diluar dugaan es pisang ijo yang ia buat, membuat orang kembali datang karena kualitas rasa yang mantap. “Alhamdulillah sampai hari ini aku bertahan karena aku punya pelanggan, baik melalui online bahkan langsung ke toko,” tambahnya.
Ia mengaku, pada tahun lalu ia memiliki tiga etalase es pisang ijo di beberapa wilayah diantaranya Kecamatan Karawang Barat satu unit dan dua di Karawang Timur. “Cuma di masa pendemi covid-19 ini kita tutup dua etalase, jadi cuma satu etalase yang kita buka. Ya namanya juga usaha kadang naik kadang juga turun,” akunya.
Masih dikatakan Dewi, untuk modal awal dari satu etalase, ia mengeluarkan modal sebesar Rp3 juta. Sedangkan omzet bulanan yang ia dapat sebelum masa pandemi mencapai Rp3 juta. “Jadi kalau bicara balik modal satu bulan saja bisa balik modal, tapi itu waktu sebelum pandemi, untuk saat ini ya masih terbilang bagus sih karena sudah mulai normal lagi,” katanya.
Selain berjualan di depan teras minimarket, ia juga siap menerima pesanan banyak untuk acara hajatan dan acara-acara lainnya. “Dulu saja kita pernah menerima pesanan ratusan cup es pisang ijo, jadi bagi perusahaan atau warga yang mengadakan acara besar, kita siap menerima pesana itu. Tentunya dengan tidak mengurangi cita rasa dan kualitas higienisnya. Bagi kita usaha di bidang makanan dan minuman itu modal awalnya adalah kebersihan,” pungkasanya. (acu)
