Politeknik Kelautan Ajari Masyarakat Budidaya Ikan Kakap Putih Tawar
TEBAR BENIH: Perwakilan Politeknik Kelautan dan Perikanan bersama yayasan menebar benih ikan ke kolam.
KARAWANG, RAKA – Program Studi (Prodi) Budidaya Ikan, Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan pelatihan budidaya ikan kakap putih tawar kepada warga Desa Jayamakmur, Kecamatan Jayakerta.
Koordinator Program Studi Budidaya Ikan Dzikri Wahyudi mengatakan, pada umumnya ikan kakap putih dibudidayakan di laut atau keramba jaring apung. Tapi, secara biologis ikan kakap putih memiliki toleransi yang lebar pada salinitas atau kadar garam. Sehingga bisa hidup dari air asin ke air tawar dan memungkinkan untuk dibudidaya di air tawar. Dengan dibudidaya di air tawar ini memiliki keunggulan tersendiri diantaranya mengurangi biaya operasional, terhindar dari cuaca buruk seperti ombak dan badai yang terjadi di laut, tidak ada potensi ikan lepas dari jaring apung laut, dan memudahkan saat proses panen. “Selain itu, potensi pasar ikan kakap putih cukup menjanjikan, harga ikan kakap putih pun lebih tinggi dibanding ikan tawar seperti ikan mujair, nila, lele, yakni bisa mencapai sekitar Rp65 ribu per kilogram,” tandasnya, Selasa (17/11).
Pusat Kegiatan Belajar Masyarat (PKBM) Yayasan Al Mudawamah juga menjadi sasaran tempat yang dipilih Prodi Budidaya ikan untuk melakukan pengabdian masyarakat, karena di yayasan tersebut sudah melakukan budidaya, sehingga kakap putih ini dijadikan alternatif sebagai tambahan jenis ikan yang di budidayakan.
Dalam acara pengabdian masyarakat itu turut direspon positif dari peserta pelatihan, hal itu dapat dilihat dari antusiasme warga ketika mengikuti pelatihan. Pihak yayasan juga merasa sangat senang dengan kedatangan Prodi Budidaya yang melaksanakan pengabdian masyarakat di tempat mereka. “Terima kasih atas kedatangan Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang dan beliau berharap menjalin kerjasama yang berkelanjutan,” kata A’ali Maqshudi, sekertaris Yayasan Al Mudawamah. (mra)