Mewarnai Usir Rasa Jenuh Anak

Koordinator Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) Ine Nirmala
KARAWANG, RAKA – Pandemi Covid-19 belum juga usai, para ibu tentunya mesti berupaya keras agar anak betah belajar di rumah. Salah satunya adalah mengajak anak untuk mewarnai. Kegiatan ini ampuh mengusir rasa bosan dan bisa menjadi wadah untuk meluapkan ekspresi sang anak, hal ini tentu baik untuk psikologisnya.
Koordinator Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) Ine Nirmala menjelaskan, manfaat mewarnai dari berbagai aspek perkembangan anak. Aspek pertama perkembangan motorik halus dengan gerakan menggenggam dan menggoreskan pensil warna. Kegiatan mewarnai membuat otot-otot jemari sang anak menjadi lebih terampil. “Dia bisa mengkoordinasikan antara gerak jarinya dengan koordinasi otot mata,” terangnya, Jumat (13/11).
Aspek kedua adalah perkembangan kognitif yakni daya pikir sang anak. Saat mewarnai anak diasah untuk berpikir warna apa yang tepat digunakan sesuai dengan pengalamannya, misalnya ia memilih warna hitam untuk rambut seperti apa yang dia lihat. Daya pikir anak juga terasah dengan eksperimen tekanan pensil sedemikian akan membuat ketebalan warna seperti apa, atau mencampur warna-warna tertentu akan menghasilkan warna apa.
Perkembangan daya seni tentunya menjadi aspek yang menonjol dalam kegiatan mewarnai. Ine mengatakan dalam seni tidak ada nilai baku sebab seni merupakan hasil rasa dan kreatifitas orisinil dari individu. Sebab itulah sebaiknya orang tua jangan pernah menilai jelek hasil karya sang anak melainkan mengapresiasinya dengan hal-hal positif. “Ada penyimpangan bahwa karya seni itu dinilai dengan angka, seperti lomba-lomba (mewarnai) juga malah orang tuanya yang semangat tanpa mempertimbangkan psikologis anak, orang tua kerap puas sendiri anaknya juara satu padahal anaknya tidak menikmati,” paparnya.
Aspek perkembangan bahasa juga bisa diasah jika orang tua mengajak anak untuk menceritakan apa yang ia gambar atau warnai. Selanjutnya orang tua dapat menyampaikan bahwa warna-warni yang indah tersbeut merupakan karunia Tuhan untuk menunjang aspek perkembangan agama.
Ine mengingatkan para orang tua untuk memberi kebebasan kepada anak saat mewarnai. Tidak ada yang salah jika anak mewarnai rambut dengan warna merah atau kulit dengan warna biru. Biarkan mereka bebas berimajinasi dan berkreasi alih-alih memaksakan kehendak yang justru memberi tekanan kepada mereka. Dan yang terpenting adalah jangan menilai jelek hasil karya anak sebab akan menurunkan rasa kepercayaan dirinya. (din)